MEDIA ONLINE DAN PEMBERITAAN TERORISME (ANALISIS ISI BERITA PENEMBAKAN DI MASJID SELANDIA BARU PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM)

Authors

  • Ade Irfan Abdurahman

DOI:

https://doi.org/10.33592/dk.v7i2.361

Abstract

Media  beberapa kali menjadi sorotan karena mengorbankan etika demi mengejar kecepatan. Padahal, dalam konteks pemberitaan terorisme, mengesampingkan etika berpotensi turut berperan dalam penyebaran teror di masyarakat. Dengan menggunakan analisis isi, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana media online memberitakan peristiwa teror di Selandia Baru. Dengan mengkaji 54 berita yang tayang di hari pertama terjadinya teror penelitian ini menguji ada atau tidaknya pelanggaran pada tujuh kategori Pedoman Peliputan Terorisme dalam berita yang dikaji. Tujuh kategori tersebut antara lain; Melakukan promosi dan legitimasi terhadap tindakan terorisme, stigma yang tidak relevan, tidak mengimplementasikan asas praduga tidak bersalah, mengungkap rincian modus operandi, menyiarkan foto atau adegan korban terorisme, memilih pengamat yang tidak memiliki kredibilitas, kabapilitas dan kompetensi, dan tidak melakukan check dan recheck. Hasilnya, secara umum peneliti menyimpulkan bahwa media online detik.com patuh terhadap Pedoman Pemberitaan Terorisme Dewan Pers karena tingkat pelanggarannya bernilai dibawah lima puluh persen.

Author Biography

Ade Irfan Abdurahman

Universitas Islam Syekh Yusuf

References

Eriyanto.2013. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. .Jakarta, Prenada Media Group.

https://www.alexa.com/topsites/countries/ID diakses pada 25 November 2019

James C. Foust. 2005. Online Journalism. Principles and Practices of News or The Web. Holcomb: Hathaway Publisher.

Jordan, Ray. 2017. Ada Ledakan di Terminal Kampung Melayu, Warga Panik. diambil dari https://news.detik.com diakses 1 November 2019

Juditha, Cristiany. 2013. Akurasi Berita dalam Jurnalisme Online. Makassar: Jurnal Perkommas, 16, (3).

Kompas.com. Kulit Putih Kuasai Politik Australia. diambil dari https://internasional.kompas.com diakses pada tanggal 10 Desember 2019

Loqman, Loebby. 2010. Asas Praduga Tak Bersalah dalam Pemberitaan oleh Media Massa, Jurnal Dewan Pers 2, (6).

Margianto, J Heru. Syaefullah, Asep. Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika Problematika Praktik Jurnalisme Online di Indonesia. Jakarta Pusat: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.

Mubarok, M. 2012. Stigmatisasi Pemberitaan Terorisme di Media Massa. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi 1, (1).

Peraturan Dewan Pers Nomor : 01/Peraturan-DP/IV/2015 Tentang Pedoman Peliputan Terorisme

Poetri, Sandi Ties Rahmana. 2013. Diskriminasi Imigran Kulit Putih Berwarna dalam masa Kebijakan Multikulturalisme Pasca Penghapusan White Australia Policy. Jawa Timur: Jurnal Kajian Sastra dan Budaya 1, (2).

Prajarto, Nunung. 2004. Terorisme dan Media Massa: Debat Keterlibatan Media. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 8 (1).

Ramadan, Bilal. 2016. KPI Tegur 7 Televisi dan 1 Radio Soal Penayangan Aksi Teror di Sarinah diambil dari https://www.republika.co.id, diakses 1 November 2019

Soriano, Manuel R. Torres. 2008. Terrorisme and The Mass Media after Al Qaeda: A Change of Course?. Athena Intelligence Journal, 3 (2).

Tim Redaksi. 2017. Bagaimana detikcom Sangat Cepat Memberitakan Bom Kampung Melayu, diambil dari https://news.detik.com diakses 10 Oktober 2019.

Ward, Mike. 2002. Jurnalism Online. Woburn: Focal Press.

Downloads

Published

2020-01-21