ANALISA PERBANDINGAN PENGAWETAN RENDAMAN DINGIN EKSTRAK BIJI MIMBA DENGAN BAHAN KIMIA BORAKS PADA KAYU GLUGU

Authors

  • Rizky Adi Robiyanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Kota Semarang

Abstract

Luas hutan Indonesia Menurut data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 adalah 125,9 juta hektar. yang menyimpan berbagai kekayaan yang melimpah, salah satunya adalah kayu Glugu yang mudah ditemukan di daerah Sulawesi dan Kalimantan. Pada tahun 2018 Luas areal perkebunan kelapa sawit di Sulawesi Tengah dan Kalimantan  Tengah yaitu 196 hektar dan 1512 hektar dengan produksi tahun 2018 yaitu  584 ton dan 6040 ton. Dari data tersebut pohon kelapa memiliki potensi yang sengat melimpah salah satunya adalah batangnya  sebagai bahan bangunan. Kayu Glugu atau pohon kelapa dengan nama ilimiah Cocos nucifera L. memiliki berat jenis 0,40 gr/cm3  dan memiliki kelas awet III. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pedekatan eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik Kayu Glugu dengan metode pengawetan berdasarkan 2 bahan pengawet yaitu ekstrak Biji Mimba dan Boraks dengan 3 faktor konsentrasi (0%,  5% dan 10% ). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata – rata Kuat Tarik  Kayu Glugu yang diawetkan dengan Boraks relatif lebih rendah dibandingkan dengan Kayu Glugu yang diawetkan dengan Ekstrak Biji Mimba. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pengawetan Kayu Glugu menggunakan Ekstrak Biji Mimba dapat menjadi alternatif sebagai bahan pengawet alami dari pada menggunakan bahan pengawet kimia Boraks, kedua bahan pengawet ini dapat meningkatkan nilai Sifat Mekanik Kayu Glugu.

References

Dumanauw, J.F. 2001. Mengenal Kayu. Yogyakarta: PIKA - Kanisius.

Arikunto,S. 2006.Metode Penelitian Kuantiitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wulandari, F.T. 2006. Ekstra Umbi Gadung Dan Ekstrak Biji Mimba Sebagai Bahan Pengawet Kayu Ramah Lingkungan. Jurnal. Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Tim Elsspat. (2007). Pengawetan Kayu dan Bambu. Dinamika Media: Jakarta.

Kusyanto, M. (2015). Kajian material kayu glugu sebagai bahan bangunan. 10(1), 33–44.

Subiyakto. (2015). Ekstrak Biji Mimba Sebagai Pestisida Nabati: Potensi, Kendala, dan Strategi Pengembangannya. Perspektif, 8(2), 108–116.

Pangastuti, dkk,. 2016. Pengawetan Kayu Sengon Melaului Rendaman Dingin Mengunakan Bahan Pengawet ENBOR SP Ditinjau Terhadap Sifat Mekanik. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan. No.1 Vol.18.

SNI 03-3399-1994. Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu Di Laboratorium. PUSLITBANG-Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-3958-1995. Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu Di Laboratorium . PUSLITBANG-Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-3233-1998 . Tata Cara Pengawetan Kayu Untuk Bangunan Rumah Dan Gedung. PUSLITBANG-Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-6850-2002. Metode Pengujian Pengukuran Kadar Air Kayu Dan Bahan Berkayu. PUSLITBANG-Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-6847-2002. Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Dan Bahan Dari Kayu Dengan Cara Pencelupan Dalam Air. PUSLITBANG-Badan Standarisasi Nasional.

Andika, R., Diba, F., & Sisillia, L. (2019). Pengaruh Pengasapan Terhadap Keawetan Kayu Bintangur (Chalophyllum sp.) Dan Kayu Medang (Chinnamomum sp) Dari Serangan Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren. 9(1), 28–41.

Downloads

Published

2020-12-25