Perbaikan Kualitas Produk Batu Bata Merah Dengan Metode Six Sigma-Dmaic (Studi Kasus Cv. Ghatan Fatahillah Karawang)

Authors

  • Egar Naufal Ari Satya Universitas Singaperbangsa Karawang http://orcid.org/0000-0003-3908-6254
  • Wahyudin Wahyudin Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.33592/unistek.v8i1.1073

Abstract

Abstrak. Dunia industri yang semakin berkembang akan mengakibatkan banyaknya persaingan. Perus-ahaan yang dapat bersaing adalah perusahaan yang dapat menjaga  kualitas produknya dengan baik sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen. Maka dari itu diperlukan pengendalian kualitas. Penelitian ini difokuskan pada penurunan cacat pada produk batu bata merah di CV. Ghatan Fatahillah dengan metode Six Sigma-DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control). Dari hasil penelitian didapatkan DPMO sebesar 36.212 dengan nilai sigma 3,29. Jenis cacat yang paling sering terjadi pada batu bata merah yaitu pecah/patah yaitu sebesar 4.327 atau 59,81% dari total keseluruhan produk yang cacat.  Hasil dari tahap analyze dengan fishbone diagram, ditetapkan penyebab dari pecah/cacat, yaitu: pekerja kurang paham standar kualitas, tidak adanya pemeriksaan produk, pekerja kurang paham prosedur kerja, kinerja mesin tidak stabil, pekerja kurang teliti,  jumlah penggilingan tidak menentu, dan komposisi batu bata tidak menentu. Maka perlu dilakukan usulan perbaikan agar dapat mengurangi jumlah produk yang cacat pada batu bata merah.

 

Kata kunci: DMAIC, DPMO, Pengendalian Kualitas, Six Sigma

 

Abstract. The growing industrial world will result in a lot of competition. Companies that can compete are companies that can maintain the quality of their products well so that they can meet customer satisfaction. Therefore, quality control is needed. This research is focused on reducing defects in red brick products at CV. Ghatan Fatahillah with the Six Sigma-DMAIC method (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control). From the research results obtained DPMO of 36,212 with a sigma value of 3.29. The type of defect that most often occurs in red bricks is broken / broken, which is 4,327 or 59.81% of the total defective products. The results of the Analyze stage with the fishbone diagram showed that the causes of breakage / defects were determined, namely: workers do not understand quality standards, lack of product inspection, workers do not understand work procedures, unstable machine performance, workers are not careful, the number of mills is erratic, and composition erratic bricks. So it is necessary to make improvement proposals in order to reduce the number of defective products in red bricks.

 

Keywords: DMAIC, DPMO, Quality Control, Six Sigma

Author Biographies

Egar Naufal Ari Satya, Universitas Singaperbangsa Karawang

Teknik Industri 2017

Wahyudin Wahyudin, Universitas Singaperbangsa Karawang

Kaprodi dan Dosen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang

References

Daftar Pustaka

Fransiscus, H., Juwono, C. P., & Astari, I. S. (2014). Implementasi Metode Six Sigma DMAIC untuk Mengurangi Paint Bucket Cacat di PT X. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 3(2), 59-64.

Harahap, B., Parinduri, L., Ama, A., & Fitria, L. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Six Sigma ( Studi Kasus : PT . Growth Sumatra Industry ). Buletin Utama Teknik ISSN : 2598-3814, 13(3).

Judi, H.M., Jenal, R., Genasan, D. (2011). Quality Control Implementation in Manufacturing Companies: Motivating Factors and Challenges, Applications and Experiences of Quality Control, Universiti Kebangsaan Malaysia: 43600 Bangi, Selangor Darul Ehsan, Malaysia

Karenza, G. M., Adianto, H., & Liansari, G. P. (2016). Pengurangan Jumlah Produk Cacat Kue Kering Nastar Keju di PT.Bonli Cipta Sejahtera Menggunakan Metode Six Sigma. Jurnal Reka Integra, 4(2), 14-23.

Kholil, M., & Prasetyo, E. D. (2017). Tinjauan Kualitas Pada Aerosol Can Ø 65 X 124 Dengan Pendekatan Metode Six Sigma Pada Line Abm 3 Departemen Assembly. Jurnal SINERGI, 21(1), 53-58.

Laricha, L.,dkk. (2013). Usulan Perbaikan Kualitas dengan Penerapan Metode Six Sigma dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) pada Proses Produksi Roller Cenveyor MBC di PT XYZ. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 1(2), 86-94.

Prihastono, E., & Amirudin, H. (2017). Pengendalian Kualitas Sewing di PT. Bina Busana Internusa III SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu Semarang. Jurnal Dinamika Teknik, 10(1), 1-15.

Rimantho, D., & Mariani, D. M. (2017). Penerapan Metode Six Sigma Pada Pengendalian Kualitas Air Baku Pada Produksi Makanan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 16(1), 1-12.

Sanjit, R., Prasun, D., & Bhattacharya, B.K. (2011). Prevention of industrial accidents using Six Sigma approach. International Journal of Lean Six Sigma, 2(3), 196-214.

Sembiring, Kesatriya. (2011). Teknologi Manajemen Operasi URL: http://id.shvoong.com//technology- operations-management [diunduh 17 April 2020]

Wardhana, W., Harsono, A., & Liansari, G. P. (2015), "Implementasi Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Six Sigma Untuk Mengurangi Cacat Produk Sajadah Pada Perusahaan Pada PT. Pondok Tekstil Kreasindo. Jurnal Reka Integra, 3(1), 85–96.

Wisnubroto, P., & Rukmana, A. (2015). Pengendalian Kualitas Produk Dengan Pendekatan Six Sigma Serta New Seven Tools Sebagai Usaha Pengurangan Kecacatan Produk. Jurnal Teknologi, 8(1), 65-74.

Downloads

Published

2021-02-28