URGENCY MULTICULTURAL BASED ISLAMIC EDUCATION TEACHER
URGENCY OF MULTICULTURAL-BASED ISLAMIC EDUCATION TEACHERS IN MTS DARUL QOLAM JAYANTI TANGERANG REGENCY
DOI:
https://doi.org/10.33592/islamika.v15i2.2150Abstract
Paradigma belajar hidup bersama merupakan landasan pendidikan agama Islam dalam proses pengembangan toleransi, empati, kedewasaan, emosionalitas dan kesetaraan dalam partisipasi. Selain itu, untuk membangun rasa saling percaya, pendidikan agama Islam berbasis multikultural harus mengusung norma-norma kebaikan yang merupakan modal sosial untuk menumbuhkan rasa saling percaya di antara anggota masyarakat. Untuk membangun rasa saling percaya, pendidikan agama Islam berbasis multikultural harus mengusung norma-norma kebaikan yang merupakan modal sosial untuk menumbuhkan rasa saling percaya di antara anggota masyarakat. Oleh karena itu, Guru Pendidikan Agama Islam di MTS Daar el-Qolam perlu menanamkan pemahaman multikultural yang dimasukkan ke dalam materi pembelajaran sebagai berikut: pertama, ajaran kasih sayang, pemahaman ini sangat penting di tengah perbedaan apapun, harus ada atas dasar cinta sehingga perbedaan tidak dapat menimbulkan konflik sosial. Kedua ajaran tentang persaudaraan jenis persaudaraan ini diupayakan berdasarkan nilai-nilai kebajikan seperti keadilan, kesetaraan, toleransi dan jauh dari kesombongan. Tiga ajaran perdamaian, setiap individu, keluarga dan masyarakat dalam berbagai suku, suku, ras dan agama harus bekerja sama untuk memajukan doktrin perdamaian. Empat ajaran tentang manfaat. Urgensi pendidikan multikultural antara lain menjadi media penyelesaian konflik, melestarikan budaya, memotivasi kreativitas dan inovasi masyarakat, serta dapat menjadi dasar pengembangan kurikulum pendidikan.