ISLAMIKA https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA <p>ISLAMIKA publication of scientific works both scientific and the results of research, service and development of teaching materials related to religion, Islamic religious education and socio-cultural. Publisher Address: Jl. Maulana Yusuf No.10 Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, 15118 Banten. Email: islamika@unis.ac.id P-ISSN: 1858-0386 E-ISSN: 2686-5653</p> Universitas Islam Syekh Yusuf en-US ISLAMIKA 1858-0386 ANALISIS PERAN JOKOTOLE DALAM SEJARAH BERDIRINYA DESA SOCAH DI PULAU MADURA https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/5002 <p>Dalam kehidupan yang terus berjalan, tidak dapat lepas dari sejarah yang pernah terjadi. Sejarah merupakan suatu ilmu yang didalamnya membahas tentang segala aspek seluruh kehidupan yang pernah terjadi di masa sebelumnya yang berhubungan dengan ruang, waktu, manusia dan segala perubahan dan kesinambungan. Sejarah juga termasuk warisan yang harus dilestarikan turun temurun karena termasuk warisan budaya, salah satunya adalah sejarah berdirinya Desa Socah di Pulau Madura. Dimana kisah tersebut diawali dengan perkawinan batin antara Putri Kuning dengan Adipodai yang kemudian lahirlah Jokotole, kemudian sampai Jokotole menikahi putri raja yaitu Dewi Ratnadi yang memiliki kekurangan yaitu tidak bisa melihat (buta), yang pada akhirnya dapat melihat kembali karena air yang muncul dari tongkat Jokotole saat dalam perjalanan di suatu daerah yang sekarang bernama Socah. Dari kisah tersebut, sehingga dilakukan sebuah penelitian yang mengkaji tentang sejarah berdirinya desa yang ada di Madura khususnya yaitu Desa Socah. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Kemudian akan mendapatkan hasil berupa cerita asal-usul munculnya desa yang akhirnya bernama Socah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Socah memiliki arti ”mata", karena sesuai perjalanan sejarah yaitu Dewi Ratnadi yang mendapatkan keajaiban dapat melihat kembali saat sedang mandi dari air yang muncul di tanah Socah.</p> Julia Ayu Puspita Ahmad Sudi Pratikno Copyright (c) 2024 2024-09-18 2024-09-18 18 01 1 8 10.33592/islamika.v18i01.5002 HUMANISME PROGRESIF DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/4836 <p><em>This paper tries to simplify the schools of philosophy of education into three mainstreams only: constructivism, leberalism and anarchism, it is also to pave the way that enables philosophy of Islamic education play its role by finding out the interplay among those three mainstreams and then analysing them in the context of Islam. Those three share the same conceptions regarding religiosity/tawheed and humanism/ good deeds. When the two points are confronted with the issues of education and community, new challenges emerge: that is, the philosophy of Islamic education except religious and humanist must also be progressive in advancing civilization through the spirit of diversity that exists within a nation or between nations. Philosophically, the result of the synthesis is called progressive humanism philosophy of Islamic education. The approach and methods used in this paper is a content analysis of the philosophical and theological education. Philosophical education analyzed is O'neil thought about educational ideologies.</em></p> Siti Nurislamiah Ariesta Setyawati hasim Rosbandi Copyright (c) 2024 2024-09-18 2024-09-18 18 01 9 24 10.33592/islamika.v18i01.4836 STRATEGI PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM MENGUASAI TEKNOLOGI YANG TERINTEGRASI DI MAN 1 KOTA TANGERANG BANTEN https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/4848 <p><strong><em>&nbsp;</em></strong><em>Technological developments that continue to develop require that students at MAN 1 Tangerang City, which is marked by technological developments, need to develop creativity that is in line with the times, such as an orientation towards technological progress itself with various learning applications that support them to be skilled and able to balance the use of technology in Integration is still at the implementation and adaptive level, this is to increase creative abilities. Creativity does not immediately appear in students, but a stimulus needs to be given to build creativity. Efforts to build creativity can start by giving freedom of expression, providing creative tools, inviting students to carry out activities together, motivating students to give them a lot of time and managing it, inviting them to study technology with various multimedia that supports learning and respecting and appreciating ideas. they. Media that is considered capable of helping improve student learning outcomes is media that can combine elements of images, text, animation from PowerPoint, multimedia presentations, video editors, email, WAG discussions, Canva and many other technological media. So this school can be built by creating education that is creativity-oriented, multidisciplinary curriculum, problem-based learning, design thinking, and freedom of expression with technology. The author's research method is qualitative methodology, which is a particular tradition in social knowledge that fundamentally depends on human observation. Next, in collecting data the author applied three steps, namely direct inspection of the field (observation), then interviews, and finally documentation. The data analysis carried out consisted of several stages, namely data reduction, then data presentation, and drawing conclusions.</em></p> Siti Munawati Hasim Hasim Rosbandi Rosbandi Copyright (c) 2024 2024-09-18 2024-09-18 18 01 25 32 10.33592/islamika.v18i01.4848 PERAN BAHASA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN JAMAAH MAJELIS TA’LIM ZAMY ASSURRUR KECAMATAN SUKADIRI KABUPATEN TANGERANG https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/5127 <p class="p1"> </p> <p class="p2"><span class="s1"><span class="Apple-converted-space"> </span></span><em>Dalam suatu kehidupan, manusia membutuhkan bahasa untuk menyampaikan pesan, karena bahasa merupakan salah satu media komunikasi manusia. Manusia merupakan mahkluk sosial yang harus berinteraksi dengan sesamanya dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Karena itu, manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan orang lain. Melalui Bahasa dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengenal kebudayaan dan menciptakan berbagai wujud ide, aktivitas, hingga artefak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahasa, menjadi salah satu unsur paling penting yang mempengaruhi kehidupan maupun kebudayaan manusia. Untuk itu bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, khususnya dalam meningkatkan perilaku keagamaan khususnya pada jamaah Majelis ta’lim Zamy Assurrur karena ia menjadi alat komunikasi yang utama, meskipun terkadang pada realitanya Bahasa tidak menyampaikan pesan dengan benar. Sehingga memunculkan salah paham diantara mereka. Sebagai alat komunikasi, bahasa meliputi kata, kumpulan kata, klausa dan kalimat yang diungkapkan secara runtut baik lisan maupun tulisan. Dengan demikian Bahasa sebagai sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar. Sedangkan dalam perspektif Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), bahasa adalah bentuk semiotika sosial yang sedang melakukan pekerjaan di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural, yang digunakan baik secara lisan maupun secara tulis,<span class="Apple-converted-space"> </span></em></p> ibu hajjah Neni nuraeni finishea Dian Asmara Putri Copyright (c) 2024 2024-09-18 2024-09-18 18 01 33 40 10.33592/islamika.v18i01.5127 IMPLEMENTASI MODERASI BERAGAMA TERHADAP PRAKTIK KULTUR BUDAYA KEHIDUPAN WARGA BINAAAN DI LAPAS PEMUDA KELAS II A TANGERANG PROVINSI BANTEN https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/5217 <p class="p1"> </p> <p class="p2"><span class="s1"><span class="Apple-converted-space"> </span></span>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi moderasi beragama terhadap praktik kultur budaya kehidupan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas II A Tangerang, Provinsi Banten. Moderasi beragama di sini dipahami sebagai pendekatan yang menekankan pada toleransi, pengertian, dan kerjasama antarumat beragama yang berbeda, dengan tujuan untuk menciptakan harmoni dan menghindari konflik. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi moderasi beragama di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang telah memberikan dampak positif terhadap kultur budaya kehidupan warga binaan. Program keagamaan yang inklusif, kegiatan dialog antaragama, serta pelatihan keterampilan yang menghormati nilai-nilai keberagaman berhasil meningkatkan toleransi dan kerjasama antar warga binaan. Selain itu, dukungan dari petugas lapas yang berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama juga berkontribusi signifikan terhadap terciptanya lingkungan yang lebih kondusif dan harmonis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa moderasi beragama dapat menjadi strategi efektif dalam membina warga binaan agar<span class="Apple-converted-space"> </span></p> karmawan karmawan Ahmad Haromaini Copyright (c) 2024 2024-09-18 2024-09-18 18 01 41 61 10.33592/islamika.v18i01.5217 ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION PHILOSOPHY ACCORDING TO AL-GHAZALI: https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/5107 <p><em>The philosophy of Islamic religious education according to Al-Ghazali reflects a harmonious integration between spirituality and knowledge. Al-Ghazali, a famous medieval Islamic scholar, viewed education as a means to achieve the balanced goals of spirituality and knowledge. Al-Ghazali's thoughts became the basis for the development of a holistic Islamic education system. This research is qualitative research that is descriptive analytical in nature. Data collected through observation, interviews and documentation. The method applied in this research is a library search and the data analysis technique uses content analysis, because this research relies on text and aims to provide a description of the research results. The results of this research show that the integration of spirituality in Islamic religious education emphasizes the importance of developing students' character and morality. Al-Ghazali emphasized that education is not only about mastering knowledge, but also about self-transformation towards moral and spiritual perfection. Good Islamic religious education must be able to guide students to achieve spiritual awareness, adherence to religious values, and development of an Islamic personality. Apart from that, the integration of knowledge in Islamic religious education according to Al-Ghazali emphasizes the importance of aligning science with Islamic values. Education must help students understand the world holistically, including spiritual, moral and intellectual aspects. Al-Ghazali refers to the idea that science without spirituality can lead to moral paralysis and loss of the true purpose of life. In this context, Islamic religious education according to Al-Ghazali not only provides an understanding of religious teachings, but also encourages intellectual exploration and critical thinking. The integration of spirituality and knowledge creates students who are not only skilled in academics, but also have noble character and spiritual depth. Thus, the philosophy of Islamic religious education according to Al-Ghazali offers a holistic view of education, which aims to form individuals who are spiritually and intellectually balanced. </em></p> Ainul Azhari Husnul Hotimah Copyright (c) 2024 2024-09-18 2024-09-18 18 01 62 70 10.33592/islamika.v18i01.5107 MODEL WORK INTEGRATED LEARNING (WIL) DALAM PENDIDIKAN PROGRAM PKL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN DI KOTA TANGERANG https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/5251 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan membuktikan (1) Program Praktik Kerja Lapangan Pada<br />Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan di Kota Tangerang. (2) Hambatan Program Praktik Kerja Lapangan<br />dan Pelaksanaannya di Dunia Kerja bagi Lulusan SMK Kesehatan di Kota Tangerang(3) Model Kerjasama<br />yang Efektif dalam Pelasanaan Program Praktik Kerja Lapangan SMK Kesehatan di Kota Tangerang dengan<br />Dunia kerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Lokasi<br />penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan di Kota Tangerang<br />Program Keahlian Keperawatan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi,<br />dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Masih terjadi hubungan yang lemah antara<br />institusi pendidikan dan dunia industri yang mengarah pada implementasi yang tidak efektif, sehingga<br />menyulitkan peserta PKL seperti untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang mereka<br />miliki (2) Beberapa hambatan Program Praktik Kerja Lapangan dan Pelaksanaannya di Dunia Kerja bagi<br />Lulusan SMK Kesehatan Kota Tangerang adalah masih terbatasnya tempat untuk pelaksanaan PKL dan<br />masih ada beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas yang menolak peserta PKL dari SMK Kesehatan (3) Model<br />Work-Integrated Learning (WIL) mampu meningkatkan kualitas pengalaman PKL dan pilihan karir yang<br />tepat dan bekerja sama menggunakan pola inti-plasma, pola waralaba, pola perdagangan umum, pola<br />kerjasama operasional, dan pola kemitraan.</p> Turizal Husein Abdul Basyit Agus Salim J. Anhar Rabi Hamsah Tis’ah R Tommy Gumelar Copyright (c) 2024 2024-09-27 2024-09-27 18 01 71 80 10.33592/islamika.v18i01.5251 URGENSI MANTHUQ DAN MAFHUM DALAM PENETAPAN HUKUM ISLAM: ANALISIS PEMIKIRAN IMAM JALAL AL-DIN AL-SUYUTHI DALAM KITAB AL- ITQAN FI ‘ULUM AL-QUR’AN https://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/5257 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kosep manthuq dan mafhum ‘Ulum Al-<br />Qur’an dan untuk menganalisis pengambilan hukum manthuq dan mafhum yang ditetapkan<br />oleh imam al-Suyuti. Secara teoritis, konsep penetapan manthuq dan mafhum dalam ‘Ulum Al-<br />Qur’an adalah kajian tentang lafadz-lafadz yang dibunyikan dalam Al-Qur’an (manthuq) dan<br />tidak dibunyikan dalam Al-Qur’an (mafhum) namun memiliki konsekuensi pada banyak hal<br />yang meliputi ilmu kalam dan hukum Islam. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh<br />penulis aadalah bahwa manthuq dan mafhum imam Jalal ad-Din al-Suyuthi menggumakan<br />konsep manthuq dari ayat-ayat Al-Qur’an terdapat tiga hal, nash, dzahir dan ta’wil. Ta’wil<br />yang digunakan oleh imam Jalal ad-Din al-Suyuthi menggunakan ta’wil dalam hal ayat-ayat<br />yang dimungkinkan memiliki dua makna atau lebih sehingga beliau menggunakan ta’wil.<br />Sedangkan beberapa ulama ushul mengaktegorikan manthuq dengan dua kategori nash dan<br />dzahir. metode penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan<br />teknik analisis data menggunakan library research, studi pustaka, di mana data-data primer<br />seperti kitab yang bersumber dari penulis, yakni data yang diguakan dalam penelitian ini adalah<br />pemikiran yang disampaikan oleh imam Jalal ad-Din al-Suyuthi dalam kitab al-Itqon fi Ulum<br />Al-Qur’an dan kitab para ulama ushul fiqh. Data-data tersebut dianalisis untuk kemudian<br />ditemukan jawabannya yang disampaikan dalam perumusan masalah.</p> Muhammad Habib Ulul Arham Mukhtar Hidayat Copyright (c) 2024 2024-09-27 2024-09-27 18 01 81 93 10.33592/islamika.v18i01.5257