DETERMINAN KINERJA INDUSTRI MANUFAKTUR DI PROVINSI BANTEN
DOI:
https://doi.org/10.35592/jeb.v27i2.1869Keywords:
Foreign Direct Investment, Investasi Dalam Negeri, Industri, Kredit Perbankan, ManufakturAbstract
Kelemahan industri manufaktur Indonesia seperti juga di banyak negara sedang berkembang lainnya adalah masih lemahnya industri-industri pendukung mulai dari pembuatan mesin hingga sejumlah komponen untuk satu produk jadi. Ketergantungan impor dari industri nasional masih sangat tinggi, terutama kelompok industri-industri tengah yang membuat bahan-bahan baku dan penolong, barang-barang modal dan alat-alat produksi, dan kelompok industri-industri hilir, khususnya barang-barang konsumsi tahan lama. Akibatnya sumbangan produk dari industri-industri tersebut masih relatif kecil. Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh foreign direct investment (FDI), investasi dalam negeri (PMDN), kredit perbankan dan jumlah industri besar dan sedang terhadap kinerja industri manufaktur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda dan sederhana dengan pendekatan Ordinary Least Square. Sampel penelitian ini berjumlah 40 (empat puluh) dari tahun 2010-2019 dengan menggunakan data kuartal. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Foreign direct investment (FDI), investasi dalam negeri (PMDN), kredit perbankan dan jumlah industri besar dan sedang baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja industri manufaktur