JIPIS
https://ejournal.unis.ac.id/index.php/JIPIS
<p style="text-align: justify;"><strong>JIPIS</strong> merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang dengan. JIPIS terbit dua kali setiap tahun, yaitu pada April dan Oktober. JIPIS menerima artikel berbahasa Indonesia atau Inggris yang berupa hasil penelitian maupun telaah teoritis di bidang ilmu pendidikan dan ilmu sosial. JIPIS terdaftar dengan P-ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1180434969&1&&">0216-2830</a> dan E-ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1180434969&1&&">2686-0147</a>. </p>FKIP, UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANGen-USJIPIS0216-2830KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS ICT PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS 4 SDN 017126 SEI TUALANG PANDAU
https://ejournal.unis.ac.id/index.php/JIPIS/article/view/5152
<p>This research is motivated by the researcher's interest in the use of ICT-based media by Islamic Religious Education teachers in Islamic Religious Education and Character Education learning in grade 4. Although the Islamic Religious Education teachers are part of the digital immigrant generation, which is generally considered less proficient in the use of technology, it turns out that they are able to overcome this challenge well. This study uses a qualitative research method using a descriptive approach, where the data collected by researchers is in the form of words or images obtained directly, does not emphasize numbers and really occurs naturally (natural setting), the data and facts found are then analyzed and presented so that they are easily understood by others. Data collection techniques use observation, interviews, and documentation. Data analysis is carried out through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that the use of ICT media in learning at SDN 017126 Sei Tualang Pandau includes: learning through computer media, learning through multimedia and learning through communication technology. As for the pedagogical competence of Islamic Religious Education teachers at SDN 017126 Sei Tualang Pandau, it has been implemented well by Islamic Religious Education teachers by mastering every situation in the classroom during learning, such as mastering the characteristics of students, mastering learning theories and principles of educational learning, developing curriculum, organizing educational learning, utilizing information and communication technology, communicating with students effectively, empathetically and politely, and conducting assessments and evaluations of the learning process and results.</p>RafikaRustamMiswar
Copyright (c) 2024
2024-10-312024-10-31332819310.33592/jipis.v33i2.5152PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN
https://ejournal.unis.ac.id/index.php/JIPIS/article/view/5262
<p>Berdasarkan studi awal melalui observasi kelas di kelas tiga SD Negeri Bebedahan, ditemukan bahwa siswa memiliki hasil belajar yang rendah dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), khususnya dalam materi hak dan kewajiban. Hasil belajar siswa kelas tiga di SDN Bebedahan belum mencapai kriteria untuk memenuhi tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan desain PTK Kemmis MC Taggart. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas tiga di SDN Bebedahan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) melalui penerapan model pembelajaran <em>Make a Match</em>. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran dengan model <em>Make a Match</em> berada pada kategori sangat baik, dengan pengamatan. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan model <em>Make a Match</em> menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dari 78% pada siklus pertama menjadi 91% pada siklus kedua. 2) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Pada siklus pertama, persentase siswa yang mencapai ketuntasan adalah 64%, sedangkan pada siklus kedua meningkat menjadi 82,14%. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran <em>Make a Match</em> dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas tiga dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) di SDN Bebedahan.</p>Malla PerwandakaFebri Fajar PratamaHatma Haris Mahendra
Copyright (c) 2024
2024-10-312024-10-313329410910.33592/jipis.v33i2.5262ANALYSIS OF SCHOOL CULTURE BASED ON HUMAN RIGHTS THROUGH CLASS RELATIONS: LITERATURE REVIEW BOOK CHAPTER CHARLOTTE CARTER AND AUDREY OSLER
https://ejournal.unis.ac.id/index.php/JIPIS/article/view/4939
<p>Human rights represent the cornerstone of a just and inclusive society, ensuring that every individual is afforded dignity and respect. However, the realization of these rights often faces challenges due to differing perspectives, ethnicities, races, religions, and cultures within communities. Consequently, it becomes imperative to instill a strong emphasis on human rights within society, particularly within educational institutions. In addressing these challenges, schools play a pivotal role in promoting democratic values and multicultural understanding among students. Yet, merely claiming to uphold democratic principles without ensuring the rights and responsibilities of all students undermines the essence of true democracy. Research, such as the systematic literature review conducted by Charlotte Carter and Audrey Osler on human rights, identity, and conflict management in school cultures, underscores the necessity of integrating human rights principles into the fabric of school culture. Key aspects essential for the implementation of human rights in schools include democratic practices that ensure equal access and active participation for all, fostering inclusivity where diversity is not just acknowledged but celebrated, and establishing transparent school structures that are accountable to their stakeholders. These fundamental changes in school culture are imperative to create an environment where every individual feels valued and respected, ultimately contributing to a more harmonious and equitable society</p>Yoga HardiyansahArdi Afriansyah
Copyright (c) 2024
2024-10-312024-10-3133211012110.33592/jipis.v33i2.4939PENINGKATAN PARTISPASI SISWA DALAM BERTANYA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
https://ejournal.unis.ac.id/index.php/JIPIS/article/view/5174
<p>Kurangnya partisipasi anak dalam bertanya merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena proses bertanya merupakan salah satu metode penting bagi anak untuk merangsang pemikiran kritis, memperluas pengetahuan, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Maka dari itu peneliti ingin menerapkan pembelajaran menggunakan media audio visual untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam bertanya. Dalam penelitian ini, metode yang dignakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dengan teknik deskriptif persentase. Subjek penelitian ini adalah 15 orang siswa kelas III SDN Karanglayung. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai partisipasi bertanya yang diperoleh siswa di siklus I dengan nilai rata – rata adalah 70,8, dengan ketercapaian 46,6%% serta siklus II dengan nilai rata – rata adalah 79,6 dan ketercapaianya 80%, adapun untuk persentase peningkatannya sebesar 12,42%. Dari peningkatan yang diperoleh dari pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual terbukti mampu meningkatkan partisipasi bertanya siswa pada pembelajaran bahasa indonesia di Kelas III SDN 2 Karanglayung. Bagi guru dan calon guru harus memperhatikan kebutuhan siswa dizaman sekarang dan diharapkan mampu menciptakan atau membuat inovasi baru bagi pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif.</p>Yoga YogaswaraAde MaftuhDeni Chandra
Copyright (c) 2024
2024-10-312024-10-3133212213010.33592/jipis.v33i2.5174PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN HOME INDUSTRY PRODUKSI TEMPE DAERAH KEDUNG DALEM
https://ejournal.unis.ac.id/index.php/JIPIS/article/view/4992
<p>Penelitian ini membahas tentang perhitungan harga pokok produk sampingan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai konsep, metode dan implikasi penghitungan harga pokok produk sampingan. Melalui observasi dan wawancara, Home Industri Produksi Tempe berlokasi di kawasan Kedung Dalem Kec. Mauk, Kab. Tangerang, penelitian ini akan memberikan gambaran bagaimana perusahaan dapat mengelola biaya produksi produk sampingan secara efisien, menentukan harga jual yang tepat, dan mengoptimalkan kontribusi produk sampingan terhadap keuntungan perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara untuk memperoleh informasi mengenai produk utama dan produk samping. Perhitungan ini berarti biasanya hasil samping tersebut digunakan kembali untuk memenuhi kebutuhan sendiri, hasil samping tersebut tidak dijual ke pasar. Nilai produk sampingan ini merupakan nilai pasar yang berlaku. Industri Rumah Tangga Memproduksi tempe sebagai produk utama dan menghasilkan ampas tempe yang dijual kepada peternak sapi sebagai produk samping. Dalam satu bulan dihasilkan 6.480 produk tempe per bulan dan hasil samping ampas tempe sebanyak 30 karung per bulan.</p>Aniek WidiartiGhina Nuril KamilaIlha Hafilda FatihaKhairurrahmi Pangaribuan
Copyright (c) 2024
2024-10-312024-10-3133213113710.33592/jipis.v33i2.4992PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PERAN AKTIF DUNIA INDUSTRI TERHADAP MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
https://ejournal.unis.ac.id/index.php/JIPIS/article/view/4795
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh langsung kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah, (2) pengaruh langsung peran aktif Dunia Industri terhadap mutu sekolah dan (3) pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap peran aktif Dunia Industri. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan di kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode survey dan analisis jalur diterapkan dalam hipotesis dan 59 responden sampel dipilih dengan menggunakan random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh langsung positif terhadap mutu sekolah, (2) peran dunia industri berpengaruh langsung positif terhadap mutu sekolah, dan (3) kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh langsung positif terhadap peran dunia industri.</p>Aris WiratmokoRohmad SubagioMamat Rahmat
Copyright (c) 2024
2024-10-302024-10-3033213814410.33592/jipis.v33i2.4795