Prosiding Nasional FISIP Universitas Islam Syekh-Yusuf

PATOLOGI BIROKRASI DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA (TINJAUAN TERHADAP FENOMENA â€œPUNGLI ANGGARAN PEMBANGUNANâ€)

2023-02-10T08:32:14+07:00

Pemerintah daerah mempunyai tanggungjawab terhadap pembangunan daerahnya, sebagaimana undang-undang Otonomi Daerah No. 7 tahun 1974. Untuk mewujudkannya perlu upaya yang sungguh-sungguh, dengan modal sumber daya yang dimilikinya. Dalam proses pencapaian tujuan tidak lepas dari berbagai persoalan/hambatan yang muncul. Salah satu hambatannya yaitu terkait dengan ketidaksiapan SDM (Sumber Daya Manusia) yakni melalui perilaku aparatur pemerintah desa. Banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kredibilitas/kinerja aparatur desa. Antara lain dengan diagnosa organisasi, analisis sistem dan prosedur. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi perilaku aparatur yang counterproductive, sehingga menghambat laju perkembangan organisasi. Hal-hal yang Nampak dari perilaku tersebut bisa jadi merupakan penyakit organisasi (patologi birokrasi), yang sudah merupakan budaya dalam organisasi tersebut. Birokrasi sebagai lembaga pemerintah muncul karena lembaga pemerintah pada umumnya selalu berbentuk birokrasi. Skala organisasi pemerintah yang besar dan luas cakupannya mendorong mereka untuk memiliki birokrasi yang karakteristiknya sama dengan birokrasi Weberian. Karakteristik utama yang dapat dijumpai dalam organisasi pemerintah pada umumnya, yaitu adanya pembagian kerja, hierarki, prosedur tertulis, impersonalitas, dan sebagainya juga dimiliki oleh organisasi pemerintah yang dijadikan sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan teori birokrasi dan patologi birokrasi untuk mengungkapkan patologi birokrasi yang terjadi di desa dalam konteks pembangunan infrastruktur yang sering terjadi di desa-desa terpencil. Dasar penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini pertama, fenomena patologi birokrasi dalam pembangunan infrastruktur di desa Banjar masih sering dijumpai seperti sering terjadi ketidaksesuaian antara proposal yang diajukan dengan laporan yang dibuat dari proses pembangunan infrastruktur (ketidaksesuaian pengalokasian anggaran pembangunan infrastruktur). Kedua, strategi pemulihan patologi birokrasi dalam pembangunan infrastruktur yang terjadi di Desa Banjar yaitu dengan pemantauan secara bertahap disetiap proyek pembangunan infrastruktur yang sedang dikerjakan, bekerjasama dengan pihak konstruksi yang profesional dan kompeten.

ANALISIS FENOMENA KESENJANGAN EKONOMI KOTA SATELIT CITRALAND SURABAYA DENGAN KAWASAN SEKITARNYA

2023-02-14T22:17:53+07:00

Kota satelit terbentuk akibat perkembangan yang terjadi di dalam inti kota. Kota Surabaya dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 0.63% tiap tahunnya. Dengan total jumlah penduduk pada tahun 2014 mencapai 3.161.733 jiwa. Selain meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan perkapita kota Surabaya pada tahun 2013 juga meningkat yaitu sebesar Rp 97.338.000,- dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 79.125.000,-. Hal ini berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat, tak terkecuali akan perumahan (BPS Kota Surabaya, 2016). Berkembangnya kegiatan ekonomi mulai dari pusat pusat bisnis (central business district atau CBD) yang cenderung berkembang ke arah luar, baik secara difusif maupun secara lompatan katak (leaf frog), mengakibatkan tumbuhnya kota kota satelit sebagai lokasi pemukiman baru. Salah satu kota satelit di Surabaya adalah Citraland yang telah berdiri sejak tahun 1993 sebagai salah satu perusahaan real estate terbesar di Surabaya. Berkembangnya kota satelit yang identik dengan perumahan mewah tersebut memberikan dampak tersendiri yaitu terjadi kesenjangan dengan wilayah disekitarnya. wilayah dan disparitas ekonomi (Adisasmita, 2005). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Adapun kesenjangan ekonomi antara kota satelit Citraland dan kawasan sekitarnya dapat dilihat dari 3 (aspek) yaitu lingkungan, pekerjaan, dan gaya hidup.

INOVASI PELAYANAN PUBLIK PADA SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA BANTEN

2023-02-14T22:32:08+07:00

Inovasi pelayanan sektor publik merupakan tuntutan sekaligus kebutuhan, karena setiap negara mendorong lahirnya inovasi agar tetap kompetitif. Indonesia dengan indeks inovasi globalnya berada pada peringkat 87 dari 132 negara, membutuhkan lompatan yang tajam agar kinerja inovasi mampu meningkatkan daya saingnya. Termasuk di dalamnya adalah Bank Indonesia yang merupakan bagian dari sektor publik, melahirkan berbagai inovasi dalam sistem pembayaran ritel, salah satunya adalah BI FAST dan QRIS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi inovasi sektor publik dari inovasi Bank Indonesia berupa BI FAST dan QRIS. Selain itu, penelitian ini bertujuan mengkaji persepsi pengguna terhadap BI FAST dan QRIS dari aspek perolehan informasi, manfaat, masalah yang dihadapi dan tingkat kepuasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan informan berasal dari Bank Indonesia dan para pengguna BI FAST dan QRIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan konsep tipologi inovasi yang dikemukakan oleh Chen dkk, maka inovasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia melalui BI FAST dan QRIS termasuk dalam tipologi inovasi kebijakan. Selain itu, penelitian memberikan gambaran bahwa persepsi pengguna terhadap BI FAST dan QRIS sebagai produk inovasi adalah sangat positif.

PELAYANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI WILAYAH KECAMATAN BALARAJA (BUMD)

2023-02-14T22:56:08+07:00

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai perbedaan rata-rata pendapatan perusahaan kecil sebelum dan sesudah pinjaman. Penelitian ini dilakukan di BPR Sarana Utama Multidana di Balaraja. Studi kasus adalah salah satu jenis penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Prosedur berikut digunakan untuk memeriksa data: (1) menghitung pendapatan rata-rata usaha kecil sebelum menerima kredit, (2) menghitung pendapatan rata-rata usaha kecil setelah mengambil kredit, (3) menggunakan tabel perbandingan untuk membandingkan pendapatan rata-rata perusahaan kecil sebelum melakukan pinjaman, dan (4) menggunakan uji statistik perbedaan rata-rata untuk membandingkan pendapatan1rata-rata1usaha1kecil1sebelum memperoleh kredit. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usaha kecil sebelum kredit dan rata-rata pendapatan usaha kecil sebelum kredit PT. BPR Sarana Utama Multidana di Balaraja sangat berbeda.

STRATEGI KOMUNIKASI MEDIATOR DALAM PROSES PENYELESAIAN KASUS SAAT PANDEMI (STUDI KASUS HAK AKSES BERTEMU ANAK DI KPAI)

2023-02-14T23:12:27+07:00

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merupakan Lembaga pemerintah yang bergerak dibidang jasa, salah satu tugas dan fungsi KPAI yaitu menerima pengaduan dari masyarakat yang berhubungan dengan hak anak serta menyediakan mediasi untuk para pihak yang ingin melakukan penyelesaian kasus melalui bantuan dari para mediator yang ada di KPAI. Melakukan mediasi membutuhkan strategi yang baik sehingga dapat mencapai kesepakatan bersama. Dengan menganalisis masalah peneliti menggunakan teori interaksi simbolik yang dikemukakan oleh Mead dan strategi komunikasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,observasi serta dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi yang di lakukan oleh mediator saat pandemi meliputi 5 tahapan : (1) Penelitian; mediator dalam melakukan tahap penelitian dengan mempelajari kasus tersebut (2) Perencanaan; mediator mengetahui latar belakang dari kedua belah pihak sangat diperlukan agar para mediator bisa menyesuaikan, selain itu juga mencari tahu sifat kedua belah pihak dari pelapor maupun terlapor (3) Pelaksanaan; melakukan pelaksanaan melalui zoom meeting (4) Evaluasi; menurut informan 1 dan 2 melakukan pemanggilan ulang tetapi itu dilakukan dengan divisi monef, menurut informan 3 dan 4 tidak ada evaluasi yang dilakukan mediator (5) Pelaporan; pelaporan tidak dilakukan oleh mediator melainkan divisi monef.

PEMANFAATAN DIGITAL MARKETING DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PELAKU USAHA MAKANAN RINGAN GIPANG LESTARI DI KECAMATAN CITANGKIL CILEGON

2023-03-19T15:45:18+07:00

The presence of social media has now become a trend in marketing communications. Social media is an online media, with its users can easily participate, share, and provide information including blogs, social networks, wikis, and forums. Blogs, social networks, and wikis are the most common forms of social media used by people around the world. Social media is not only used to communicate with each other, but in its development social media is used in product marketing. Product marketing using social media is able to help marketers reach a wider target market, thereby increasing product sales. This research is entitled the use of digital marketing in increasing the sales of Gipang Lestari snack business actors in Cilegon Cilegon District. The purpose of this study is to analyze how the form of digital marketing utilization for Gipang snack business actors in Cilegon City and what obstacles are faced by Gipang snack business actors in Cilegon City in utilizing digital marketing as a promotional medium to increase sales of Gipang Lestari products to consumers. . This study uses qualitative methods and the data sources used are primary and secondary data from in-depth interviews, literature studies and documentation. The data will be analyzed by descriptive analysis method. The theoretical basis used is The 4Cs Approach. Based on the data analysis carried out, it was concluded that the Gipang Lestari snack business actor used social media through WhatsApp and Facebook stories in promoting their products to consumers in order to increase sales of Gipang Lestari products on social media. According to the Gipang Lestari snack business, whatsapp is considered the easiest medium, but its reach is quite wide when used to promote Gipang Lestari snack products to consumers. One of the ways that the Gipang Lestari snack business actors do is to create a whatsapp story that contains the promotion of Gipang Lestari. Usually, Gipang Lestari snack business actors make a promotional message as follows: Gipang is ready.

Keywords: Digital marketing, marketing 4C, Gipang

PELAYANAN KEGIATAN VAKSINASI COVID-19 DI PUSKESMAS BAJA KECAMATAN CIBODAS KOTA TANGERANG

2023-03-23T11:09:53+07:00

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa mengenai kualitas pelayanan kegiatan vaksinasi selama pandemi covid-19 di Puskesmas Baja Kecamatan Cibodas Kota Tangerang dan mengetahui jumlah presentase masyarakat yang sudah dan belum divaksin beserta hambatan petugas selama menjalankan kegiatan vaksinasi covid-19. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada diwilayah Puskesmas Baja yang mengikuti kegiatan vaksinasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kualitas pelayanan menurut zeithmal,parasuraman & berry ada lima indikator yaitu, tangible (berwujud), reliability (kehandalan), responsivess (ketanggapan), assurance (jaminan), emphaty (empati) dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil menunjukan bahwa pelayanan kegiatan vaksinasi selama pandemi covid-19 di Puskesmas Baja Kecamatan Cibodas Kota Tangerang berdasarkan 5 dimensi teori secara keseluruhan sudah tergolong cukup baik, akan tetapi perlu ada peningkatan pada beberapa aspek dalam segi terutama dimensi tangible, dimensi responsivess dan dimensi emphaty. Presentase jumlah masyarakat yang sudah divaksin dalam kurun waktu pada bulan januari 2021 hingga mei 2022 belum mencapai target yang sudah ditentukan. Dalam kegiatan vaksinasi ada dua hambatan yang menjadi kendala petugas selama kegiatan vaksinasi berlangsung dan petugas tim vaksinasi covid-19 sudah menyikapi permasalahan hambatan tersebut dengan cukup baik sehingga kegiatan vaksinasi bisa terlaksana hingga saat ini dengan optimal.

ANALISIS PENGEMBANGAN KAPASITAS RUKUN WARGA (RW) DALAM PEMANFAATAN APLIKASI SAPAWARGA DI KELURAHAN ISOLA KOTA BANDUNG

2023-03-24T07:11:06+07:00

Presidential Regulation Number 59 of 2012 concerning the National Framework for Capacity Development of Local Governments has been realized in all regions, including the scope of West Java Provincial Government. Capacity development has been carried out from local government level to Neighbourhood/Hamlet level, which uses technology as a form of E-Government support and public service innovation. Based on these regulations, this study aims to analyze the development of Hamlet capacity on utilization of SapaWarga application in Isola Village, Sukasari District, Bandung City. This type of research uses qualitative - descriptive methods with data collection are observation, interviews and documentation. Informants in this study were The Office of Communication and Informatics of West Java, Head of Hamlet, Head of Urban Village, Head of Sub-district and community leaders. As a result, the role of Hamlet administrators in using that application is very necessary to facilitate information access from the government to the public. SapaWarga has three main features, namely aspirations, information, and public services with one-door access through hand, if it has optimized. However, some Hamlet administrators in Isola Village, Sukasari District have not downloaded the SapaWarga application due to inadequate devices. Therefore, the government needs to hasten distribution of gadgets for Hamlet administrators, then accompanied by capacity building and interaction excellence approach so that Hamlet administrators who are technologically savvy are able to operate SapaWarga application well.

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERUSAHAAN UMUM DAERAH (PERUMDA) TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

2023-03-24T07:45:14+07:00

Perusahaan air minum merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan pelayanan jasa air kepada masyarakat, namun dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat masih banyak permasalahan diantaranya air keruh dan kekuning-kuningan,air yang berbau dan juga pipa bocor serta pelayanan pegawai yang dianggap kurang tanggap dalam memberikan pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan dan upaya yang di lakukan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang belum dikatakan baik karna masih rendahnya daya tanggap dan empati. Adapun permasalahan yang terdapat di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang diantaranya, air keruh dan air bau, dimana permasalahan tertinggi adalah tidak ada air dan juga meterannya tidak jalan menunjukkan jumlah pelapor yang semakin tinggi. Upaya dalam meningkatkan pelayanan yang dilakukan oleh PDAM dalam bidang keluhan pelanggan yaitu menyediakan layanan pengaduan berupa media sosial dan web resmi untuk pengaduan khusus pelanggan, melakukan pengecekan rutin sebulan sekali, menerapkan budaya disiplin kepada pegawai agar menciptakan pelayanan yang baik dan maksimal kepada masyarakat.

COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM MEWUJUDKAN SMART BRANDING PADA AREAL PENGELOLAAN SAMPAH DI BANKSASUCI FOUNDATION

2023-03-24T20:37:42+07:00

BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sebagai swasta memiliki Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) sebagai wujud dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang disebut Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menyalurkan bantuan Program kepada Banksasuci Foundation. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang sebagai Pemerintah Daerah selaku regulasinya juga turut berperan untuk mewujudkan program bina lingkungan dalam rangka mendorong pengembangan pariwisata serta pembangunan ekonomi kreatif masyarakat. Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana proses Collaborative Governance dalam mewujudkan smart branding di Kota Tangerang melalui Banksasuci Foundation. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori proses kolaborasi atau Collaborative Governance Regime (CGR) menurut Emerson, Nabatchi, & Balogh (2012). Peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus kualitatif.

ANALISIS MAKNA STIGMA MASYARAKAT DALAM FILM PENDEK â€œPULANG TANPA ALAMATâ€

2023-04-13T23:44:46+07:00

The purpose of this study is to explain how the stigma of an unidentified body is shown in the film. This research uses constructivism paradigm with Christian Metz's semiotic theory to be able to analyze language in film. The results of this study indicate that there is a stigma given to an unidentified body which is shown through dialogue between characters. The forms of stigma shown in this film are separation and discrimination. Semantic, syntactic, and pragmatic analysis in this film shows that stigma marks are displayed through character dialogue which contains the meaning conveyed, a series of character stigma signs are also displayed through character attributes and how to take pictures, then the context of the sitgma sign dialogue that appears is the social context. , the context of shared knowledge, and the psychological context.

KOREAN WAVE DALAM PERSPEKTIF IMPERIALISME BUDAYA

2023-06-09T13:08:59+07:00

Berkembangnya budaya Korea di berbagai Negara menjadi sebuah fenomena yang saat ini sedang digandrungi para remaja tidak terkecuali di Indonesia. Salah satunya melalui tayangan Drama Korea yang ditonton oleh para remaja. Hal ini dikhawatirkan dapat memberikan pengaruh pada Sikap Nasionalisme Remaja khususnya di Kota Tangerang. Dengan menggunakan teori imperialisme budaya dan wawancara mendalam pada beberapa remaja, ditemukan hasil penelitian bahwa 80% remaja banyaknya remaja yang mulai membanding-bandingkan dan menganggap tinggal di Korsel lebih baik dibanding di Indonesia. Dan mereka mengatakan sangat ingin untuk tinggal dan menetap di Korea Selatan, bahkan ingin berpindah kewarganegaraan.

PERSEPSI MASYARAKAT MADURA TERHADAP PEMBERIAN VAKSIN COVID 19

2023-06-14T09:36:54+07:00

The number of cases of Covid-19 has increased from December 2019 to 2022. Many sufferers have recovered, but also died. This cannot be allowed to remain for too long because the impact will greatly affect people's lives physically, socially, economically and politically. The government is working on a vaccine as an effort to provide immunity to healthy people so they don't get infected with Covid-19. The public may not all be able to accept the policy of giving the vaccine, therefore it is necessary to explore first how the Madurese community's perception of the vaccine is. This study aims to determine the perception of the Madurese community towards the provision of covid-19 vaccination. This research is a descriptive study with simple random sampling using a questionnaire using google form and the number of samples obtained is 113 people. The results of this research survey showed bad perception (26.54%), sufficient perception (61.94%), and good perception (6.32%). Conclusions in this study the results showed that from 12 statements, 5 statements were responded negatively by respondents. Factors that can influence the public's perception of COVID-19 vaccination are age, gender, last education, occupation, and area of â€‹â€‹domicile. The results of the study on the perception of COVID-19 vaccination in the community in Madura were the most widely perceived. While bad perceptions were obtained as much as 6.32%, negative attitudes and bad perceptions in the community towards the COVID-19 vaccine were the most significant factors in the refusal to receive the vaccine.