PENGEMBANGAN ASESSMEN PEMBELAJARAN PAI PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

Abstract

Saat ini pendidik perlu menyesuaikan diri dari penilaian otentik yang mengukur aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada siswa di kurikulum 2013 menuju asesmen integral yang memadukan ketiga unsur tersebut. Penilaian yang biasanya hanya mengukur kemampuan akhir peserta didik setelah diadakan pembelajaran, pada kurikulum merdeka dikembangkan lagi asesmen diagnostik untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan peserta didik sebelum diadakan pembelajaran. Adapun materi PAI (Pendidikan Agama Islam) mempunyai nilai tersendiri, sehingga proses asesmen materi PAI di kurikulum merdeka harus berbeda dari pengembangan asesmen materi pembelajaran lainnya. Sebab, materi PAI mempunyai kepentingan yakni mengontruksikan pengetahuan dan menginternalisasikan nilai-nilai sikap.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengembangan asesmem pada pembelajaran materi PAI dengan menggunakan kurikulum merdeka belajar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Hasil temuan dari penelitian yakni terdapat empat poin di antaranya sebagai berikut; Pertama, perbedaan asesmen pada kurikulum merdeka yang integral dengan kurikulum 2013 yang memisahkan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik; Kedua, prinsip asesmen pembelajaran PAI dalam kurikulum merdeka harus berdasar pada asesmen otentik; Ketiga, bentuk-bentuk asesmen pada pembelajaran PAI terdiri dari asesmen formatif dan sumatif. Asesmen sumatif dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, portofolio, kegiatan proyek dan sebagainya; Keempat, penerapan asesmen dalam pembelajaran PAI menemui beberapa kendala tergantung dengan karakteristik asesmennya. Dari penelitian ini diharapkan pendidik dan lembaga pendidikan dapat mengembangkan jenis dan bentuk asesmen pembelajaran PAI sesuai dengan kebutuhan lembaganya karena inti dari kurikulum merdeka adalah kebebasan mengembangkan sesuai dengan kebutuhan.