UNISTEK

Usulan Perbaikan Beban Kerja Berdasarkan Nilai Efektivitas Melalui Pendekatan Analisis Beban Kerja

Fahri Rizky Fatturrahman — 2024-05-15

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memiliki fokus terhadap produksi bahan kimia khusus untuk berbagai sektor industri. Perusahaan tersebut memiliki Departemen Maintenance yang bertugas melayani kegiatan pemeliharaan atau maintenance diseluruh bagian perusahaan, termasuk pada bagian produksi dan office. Penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif, dimana pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan analisis beban kerja yang berfokus pada pemahaman dan evaluasi beban kerja yang dialami oleh karyawan Departemen Maintenance dalam konteks pekerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 karyawan yang mengalami beban kerja lebih dari 100%, yang meliputi Foreman Maintenance 214%, Operator Maintenance 1 223%, Operator Maintenance 2 211%, Operator Maintenance 3 231 %. Dari hasil usulan perbaikan beban kerja yang dilakukan, maka usulan perbaikan beban kerja yang dapat diberikan adalah berupa penambahan operator maintenance sebanyak 5 orang, sehingga beban kerja karyawan departemen maintenance menjadi 97,7% yang berarti bahwa beban kerja dalam kondisi normal (mendekati 100%).

Aplikasi Kamus Obat Berbasis Web Sebagai Media Swamedikasi

Rezkyta Senissa Parni — 2024-05-15

Swamedikasi adalah perilaku individu untuk mengkonsumsi obat tanpa adanya diagnosa, saran dari dokter atau konsultasi dengan petugas kesehatan untuk mengobati diri sendiri. Swamedikasi (mengobati diri sendiri) tanpa pengetahuan yang cukup tentang obat-obatan yang digunakan dapat berdampak buruk dan berpotensi membahayakan bagi kesehatan individu. Oleh karena itu, penting adanya sebuah media yang dapat memberikan pemahaman yang tepat dan akurat agar individu dapat melakukan pengobatan mandiri dengan pengetahuan yang memadai. Aplikasi kamus obat berbasis web dapat memberikan akses informasi obat yang jelas dan terpercaya. Aplikasi ini menggunakan referensi obat yang bersumber dari buku ISO Indonesia Tahun 2021, yang merupakan acuan terpercaya dalam bidang farmasi. Dengan memanfaatkan referensi obat dari buku ISO Indonesia, pengguna dapat memperoleh informasi obat yang akurat, termasuk nama obat, kandungan, indikasi penggunaan, kontraindikasi, efek samping dan aturan pakai yang direkomendasikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Waterfall dan menggunakan algoritma pencarian binary search. Dengan adanya aplikasi web ini, individu dapat memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan pengobatan mandiri secara efektif dan aman sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Ini akan membantu mencegah risiko dan memastikan pengobatan yang dilakukan sesuai dengan standar yang benar, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya swamedikasi yang bertanggung jawab.

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) di PT. BIL

Lulu Qurrotul Aini — 2024-05-15

PT. BIL merupakan perusahaan yang bergerak di industri packaging plastik. Permasalahn yang ada pada PT. BIL yaitu masih terdapat banyak produk defect sehingga perlu dilakukannya perbaikan. Metode yang digunakan yaitu metode Statistical Quality Control (SQC) dengan menggunakan alat bantu statistik seperti checksheet, diagram pareto, peta kendali dan fishbone diagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk defect terbesar terjadi pada jenis cacat black dot (bitnik hitam) dengan persentase 58,37% menduduki peringkat pertama, jenis cacat kontaminsi 29,37% dan jenis cacat deformation (penyok) 12,26% menduduki peringkat ketiga. PT. BIL memiliki data yang terkendali karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai peta kendali p revisi tidak ada yang melewati UCL maupun LCL. Usulan perbaikan yang dilakukan untuk mengurangi kerusakan yaitu dengan melakukan pemeriksaan rutin, selalu mengganti material yang terkontaminasi, melakukan pengecekan mesin, memberikan program pelatihan untuk pekerja, menstabilkan temperatur agar tidak terlalu tinggi, menerapkan sistem daily maintenance, menggunakan sparepart paling unggul, menerapkan 5S, membuat jadwal dan SOP.

Pengaruh Suhu Dalam Katalis Reaksi Transesterifikasi Biodiesel Dari Minyak Jelantah Menggunakan Katalis CaO Cangkang Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck)

Hilda Melani — 2024-05-15

Penggunaan bahan bakar Indonesia semakin meningkat, dapat menyebabkan menipisnya energi tidak terbarukan. Oleh karena itu, ditemukannya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut menjadikan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif energi terbarukan dari minyak jelantah. Minyak jelantah sangat berpotensial untuk dikembangkan dalam pembuatan biodiesel, karena minyak jelantah termasuk bahan bakar minyak nabati yang mudah ditemukan. Dalam pembuatan biodiesel diperlukannya peran aktif katalis untuk menghasilkan biodiesel dengan kemurnian yang tinggi. Katalis CaO yang digunakan dalam pembuatan biodiesel diperoleh dari limbah cangkang keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) yang selama ini hanya sebagai hama pertanian dan pemanfaatannya belum maksimal. Biodiesel dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan preparasi minyak jelantah dan cangkang keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck), transesterifikasi, penyaringan dan pengeringan, serta uji kualitas biodiesel. Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui suhu optimum dalam reaksi transesterifikasi dengan variasi suhu 50°C, 60°C, dan 70°C dan konsentrasi katalis CaO yang digunakan sebanyak 2%. Perbandingan rasio minyak dan methanol yang digunakan adalah 6:1, lama waktu pengadukan 90 menit, dan kecepatan 650 rpm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan rendemen maksimum biodiesel yaitu pada perlakuan suhu 60°C.

Analisis Postur Kerja Selector Produk Dengan Metode Rula di PT. XYZ

Citra Dian Faiza — 2024-05-15

PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi kemasan plastik dan sangat menjaga produknya dengan baik, hal ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanannya kepada konsumen. Maka dari itu terdapat pekerja selector yang bertugas untuk memilih produk hasil produksi yang kemudian dikemas dalam kemasan, dalam proses pengemasan produk terdapat kegiatan berulang, hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan keluhan musculoskeletal disorders, oleh karena itu diperlukan perhitungan untuk mengetahui tingkat resiko postur kerja selector. Untuk mengetahui tingkat resiko postur kerja pada pekerja selector, dilakukan pengukuran dengan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan melakukan survey kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui otot yang sering dikeluhkan pekerja. Dari hasil pengisian kuesioner NBM diketahui bahwa otot yang memiliki tingkat risiko terjadinya cidera adalah otot bagian leher bawah, pinggang, lengan bawah kiri dan kanan dengan skor 3 yang berarti sakit, serta otot bagian punggung dengan skor 4 yang berarti sangat sakit, berdasarkan hasil pengukuran NBM maka dapat dilanjutkan dengan pengukuran postur kerja dengan metode RULA, dari hasil pengukuran diperoleh skor RULA sebesar 7 yang berada pada action level 4, yang berarti pekerja selector saat mengemas produk bekerja dengan tingkat risiko very high, sehingga pekerjaan tersebut perlu dilakukan pemeriksaan dan tindakan perubahan perlu dilakukan sesegera mungkin karena mendesak.

Perancangan Plain Troli dengan Metode Quality Function Deployment (QFD)

Sri Purwati — 2024-05-15

memastikan kelancaran operasional dan pengangkutan komponen, peralatan, dan material di sepanjang jalur produksi. Saat ini, plain troli yang digunakan pada perusahaan otomotif terdapat permasalahan ketika proses produksi berlangsung yaitu roda pada plain troli terjepit sehingga mengganggu proses produksi, oleh karena itu diperlukan perancangan dan pengembangan pada plain troli. Metode Quality Function Deployment (QFD) telah terbukti efektif dalam mengintegrasikan kebutuhan pelanggan dalam proses perancangan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan metode QFD dalam perancangan plain troli untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kualitas produk. Metode QFD digunakan untuk menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan karakteristik teknis plain troli melalui matriks House of Quality (HoQ). Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam perancangan plain troli, yaitu penambahan part guide pada troli yang merupakan fitur penting untuk mencegah terjadinya masalah saat penggunaan, pemilihan material berkualitas tinggi untuk memberikan kekuatan, ketahanan, dan stabilitas yang dibutuhkan dalam operasional troli, dan penentuan harga jual plain troli yang terjangkau. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, perancangan plain troli dapat menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan pengguna dan mengoptimalkan proses di jalur produksi.

Karakterisasi Pembentukan Air Asam Tambang Pada Endapan Batubara Formasi Warukin Kalimantan Selatan

Fardha Zakhyar — 2024-05-15

Aktivitas tambang terbuka dalam penambangan batubara di Indonesia sering dikaitkan dengan munculnya dampak lingkungan. Dampak lingkungan tersebut antara lain munculnya air asam tambang. Demi meminimalisir hal tersebut, perlu dilakukan antisipasi dengan mengidentifikasi batuan yang berpotensi membentuk asam dan menginterpretasikan daerah pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis geokimia menggunakan uji statik untuk mengetahui potensi pembentukkan asam berdasarkan SNI 6597:2011. Analisis geokimia berperan untuk mengetahui batuan potential acid forming (PAF) dan non-acid forming (NAF) pada Formasi Warukin Kalimantan Selatan yang diambil dari berbagai litologi seperti sandstone, mudstone, dan shalestone. Berdasarkan hasil pengujian geokimia pada litologi batuan yang sama terkadang memiliki potensi pembentukan air asam tambang yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh intensitas pelapukan yang disebabkan oleh kondisi iklim dan topografi yang relatif datar serta kemiringan lereng yang relatif lebih landai. Sehingga, upaya mitigasi pembentukan air asam tambang dapat dilakukan dengan mengetahui karakteristik batuan yang mengandung mineral sulfida dan mengalami kontak dengan udara serta air. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan perancangan yang baik terhadap kemiringan lereng. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya erosi dan terbentuknya genangan air, serta dapat mencegah terjadinya pembentukan air asam tambang sebagai usaha penanggulangan dampak lingkungan tidak semakin meluas.