Analisis Beton Ringan Dengan Penambahan Batu Apung Dan Zat Additive Untuk Pengujian Kuat Tekan Beton
DOI:
https://doi.org/10.33592/unistek.v7i2.712Abstract
Beton ringan merupakan material penting dan diminati sehingga saat ini telah diaplikasikan pada struktur bangunan dan jembatan. Beton ringan mempunyai keuntungan ekonomi jika dibandingkan beton agregat normal, meskipun biaya per volume beton lebih tinggi tetapi karena beratnya yang lebih ringan menyebabkan pengurangan dimensi struktur sehingga secara keseluruhan akan memberikan biaya yang rendah. Penambahan batu apung yang dijadikan agregat ringan dalam pembuatan beton ringan dengan penambahan zat additive penta 003 dan juga agent foam dapat mempengaruhi terhadap berat jenis beton tersebut sesuai SNI 03-2847-2002 (Beton ringan adalah beton yang mempunyai berat satuan tidak lebih dari 1900 kg/m3). Didapati berat jenis 1m3 sebesar 1772,6 kg/m3 . Dari hasil penelitan beton normal yang dibandingkan dengan beton ringan memiliki perbandingan berat jenis 1m3 sebesar 458,4 kg/m3 , hal ini menjelaskan bahwa batu apung yang dijadikan agregat halus dapat dijadikan bahan dasar untuk pembuatan beton ringan. Pada pengujian kuat tekan beton ringan didapati peningkatan dalam kuat tekan beton pada umur 7 hari ke 14 hari sebesar 26,77% , lalu umur 14 ke 28 hari sebesar 20,21% dan yang terakhir perbandingan pada umur 7 hari ke 28 hari memiliki kuat tekan 41,72%.
Kata kunci: Beton ringan, breksi batu apung, kuat tekan, zat additiveReferences
AndriRaya, U. (2017). Studi Karakteristik Fisik Dan Mineralogi Batu Apung Dan Scoria Dari Gunung Kelud Blitar Untuk Mengevaluasi Potensinya Sebagai Bahan Geoteknik (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Lomboan, F. O., Kumaat, E. J., & Windah, R. S. (2016). Pengujian kuat tekan mortar dan beton ringan dengan menggunakan agregat ringan batu apung dan abu sekam padi sebagai substitusi parsial semen. Jurnal Sipil Statik, 4(4).
Murdock, L. J., & Brook, K. M. (1986). Bahan dan Praktek Beton. Erlangga, Jakarta.
Nasional, B. S. (1989). SK SNI S-04-1989-F: Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A, Bahan Bangunan Bukan Logam. Jakarta: BSN.
Nasional, B. S. (1990). SK SNI T-15-1990-03: Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal.
Nasional, B. S. (2000). SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. BSN, Jakarta.
Nasional, B. S. (2002). SNI 03-2847-2002: Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Dinas Pekerjaan Umum. Jakarta.
Octaviani, T., & Ryanto, M. (2020). Perencanaan Campuran Beton Menggunakan Substitusi Semen dengan Abu Terbang dan Zat Additive Superplactizer. TECHNO-SOCIO EKONOMIKA, 12(2), 124-130.
Rauf Alfansuri, A. B. D. U. L. (2017). Pemanfaatan Batu Apung Dalam Pembuatan Beton Ringan Dengan Penambahan Lumpur Sidoarjo (Lusi) sebagai Subtitusi Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan Porositas. Rekayasa Teknik Sipil, 2(2/REKAT/17).
Sutarman, E. (2013). Konsep dan Aplikasi Pengantar Teknik Sipil. Penerbit Andi, Jogjakarta.
Syaka, D. R. W. (2013). Pembuatan Beton Normal Dengan Fly Ash Menggunakan Mix Desain Yang Dimodifikasi.