OTONOMI KHUSUS DAN PARTAI POLITIK LOKAL: ANALISIS KEBIJAKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH NO 11 TAHUN 2006 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL
Abstract
Kebijakan tentang partai politik lokal di Aceh telah menimbulkan polemik terkait potensi disintegrasi yang mungkin terjadi sebagai akibat dibukanya akses politik bagi separatisme Aceh. Namun begitu Undang Undang No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian damai antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka di Helsinski pada tahun 2005. Dengan dibukannya akses untuk terlibat langsung dalam ruang ruang politik diharapkan dapat menjadi kanal bagi kombatan GAM, untuk memperjuangkan aspirasinya melalui ruang politik lokal. Penelitian ini hendak menguji serta menganalis materi Undang Undang No 11 tahun 2006, terutama yang terkait tentang Otonomi khusus dan Politik Lokal dalam perspektif kebijakan publik.
References
Coleman, J. J., and Rosberg, C. G. (1964). Political Parties and National Integration in Tropical Africa. Berkeley, Los Angeles: University of California Press.
Dunn, W. N. (2000). Pengantar analisis Kebijakan Publik, edisi II, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ismail, M. et.al. (2009). Partai Politik Lokal di Indonesia: Sebuah Uji Coba di Aceh. Australia-Indonesia Governance Research Partnership: The Australian National University Press.
Kothari, K. (1999). Issues in Decentralized Governance dalam Decentralization and Local Politics. New Delhi: Sage Publication.
Kymlicka, W. (2007). Kewarganegaraan Multikultural. Jakarta: Kanisius.
Sari, E. (2008). Keberadaan Partai Politik Lokal di Indonesia: Kajian terhadap Partai Politik Lokal di Aceh. Jurnal Suloh. Vol V1, 2 Agustus 2008.
Sjamsuddin, N. (1989). Integrasi Politik di Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Pelita : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah this site and metadata is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License