DAMPAK PEMBELAJARAN JARAK JAUH TERHADAP INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK
Keywords:
pembelajaran jarak jauh, interaksi sosial, anakAbstract
Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pembelajaran jarak jauh berdampak pada interaksi sosial anak. Hal ini bermula ketika Indonesia dikejutkan adanya virus covid-19, yang mengharuskan anak untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dari sekolah, hal ini dapat berdampak pada interaksi sosail anak. Tujuan peneliti, untuk mengetahui dampak pembelajaran jarak jauh terhadap interaksi sosial pada anak dan bagaimana hasil setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan. Metode yang digunakan: menguraikan cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, diantaranya: a) Pendidikan Masyarakat, misalnya penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran para ibu atau orang tua agar bisa mengetahui dampak pembelajaran jauh terhadap inteaksi sosial, b) Pelatihan, dengan kegiatan mengumpulkan anak-anak dengan dibatasi dan protokol kesehatan yang ketat, untuk menumbuhkan semangat belajar dan berinteraksi sosial antar sesama teman dan orang tua, serta menghilangkan sikap individualisme. Hasil dari metode dalam menyelesaikan masalah tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh ini berdampak pada interaksi sosial anak seperti: anak cenderung bersikap individualisme dan acuh tak acuh terhadap mata pelajaran dan sesama temannya, anak lebih sering menyendiri daripada berkumpul bersama keluarga, komunikasi anak dan daya pikir berkurang, kesukaan anak dalam membaca dan menulis cenderung menurun, anak lebih suka bermain di kamar daripada bersama keluarga, dan anak gampang bosan ketika diajak bicara oleh saudara atau ibu bapaknya. Pemecahan masalah dari dampak tersebut setelah diadakannya penyuluhan dan pelatihan hasilnya: para ibu atau orang tua merasa sadar dan tugas dan tanggung jawab mereka terhadap anak harus lebih ekstra dan lebih mendampingi lagi, anak lebih banyak menghabiskan waktu belajar dan bermain bersama teman-teman dan orang tuanya, anak lebih ceria dan banyak melakukan aktivitas, dan anak lebih banyak berinteraksi daripada sebelum diadakan pelatihan dan penyuluhan