KOLABORASI STAKEHOLDER DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM LAYANAN TRANSPORTASI INTEGRASI JAKLINGKO DI PROVINSI DKI JAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.33592/jiia.v12i1.3264Abstract
Salah satu trobosan pemerintah dalam mengatasi kemacetan di wilayah DKI Jakarta adalah dengan meluncurkanprogram pelayanan transportasi terintegrasi JakLingko dengan mengusun konsep kolaborasi. Dimana program ini menjadi salah satu bentuk nyata bahwa Jakarta disebut sebagai kota kolaboras. Kolaborasi ini merupakan bentuk kerjasama antar pemerintah, swasta, masyarakat. Permasalahan utama dari penelitian ini adalah menganalisis proses dan hambatan collaborative governance dalam pelaksanaan program pelayanan transportasi terintegrasi JakLingko diprovinsi DKI Jakarta. Peneliti menggunakan tekhnik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Anshell and Gash. Menurut hasil penelitian dapat dijelaskan hasil yaitu, proses face to face dialogue dimana proses ini awal dalam membangun kolaborasi dengan proses dialog langsung antar pemangku kepentingan. Membangun kepercayaan dari awal dialog tatap muka yang memeiliki tujuan agar kerjasam dapat terus berjalan dengan baik. Komitmen terhadap proses beruapa MOU dan SPK. Upaya membangun pemahaman bersama dilaksanakan dalam bentuk pertemuan langsung ataupun virtual. Hasil antara (pertengahan) dampak sementara yang ditimbulkan selama proses kolaborasi berupa perubahan untuk menjadi output kemajuan kota. Hasil yang dicapai menunjukan hasil perbaikan untuk menjadikan output itu sesuai target dan timeline-nya. Namun adapun hambatan selama proses kolaborasi mungkin terkait komunikasi antar stakholder karena mereka memiliki kepentingan lain diluar kolaborasi ini. Cara menyikapinya terus berusaha berkomunikasi lebih intens membuat grup komunikasi agar kolaborasi terus berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Kata Kunci : Collaborative Governance, Transportasi integrasi, JakLingko