Karakterisasi Pembentukan Air Asam Tambang Pada Endapan Batubara Formasi Warukin Kalimantan Selatan
DOI:
https://doi.org/10.33592/unistek.v11i1.4566Abstract
Aktivitas tambang terbuka dalam penambangan batubara di Indonesia sering dikaitkan dengan munculnya dampak lingkungan. Dampak lingkungan tersebut antara lain munculnya air asam tambang. Demi meminimalisir hal tersebut, perlu dilakukan antisipasi dengan mengidentifikasi batuan yang berpotensi membentuk asam dan menginterpretasikan daerah pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis geokimia menggunakan uji statik untuk mengetahui potensi pembentukkan asam berdasarkan SNI 6597:2011. Analisis geokimia berperan untuk mengetahui batuan potential acid forming (PAF) dan non-acid forming (NAF) pada Formasi Warukin Kalimantan Selatan yang diambil dari berbagai litologi seperti sandstone, mudstone, dan shalestone. Berdasarkan hasil pengujian geokimia pada litologi batuan yang sama terkadang memiliki potensi pembentukan air asam tambang yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh intensitas pelapukan yang disebabkan oleh kondisi iklim dan topografi yang relatif datar serta kemiringan lereng yang relatif lebih landai. Sehingga, upaya mitigasi pembentukan air asam tambang dapat dilakukan dengan mengetahui karakteristik batuan yang mengandung mineral sulfida dan mengalami kontak dengan udara serta air. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan perancangan yang baik terhadap kemiringan lereng. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya erosi dan terbentuknya genangan air, serta dapat mencegah terjadinya pembentukan air asam tambang sebagai usaha penanggulangan dampak lingkungan tidak semakin meluas.