Pengaruh Kekerasan Front Top Roller Terhadap Ketidakrataan Benang RTRTO60K Ne1 47.2’s Di Mesin Spinning
Keywords:
Ketidakrataan benang, Annova Satu Arah, Proses SpinningAbstract
Agar dihasilkan mutu benang yang baik dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh perusahaan maupun konsumen, maka perlu adanya pengaturan dan penyetelan yang tepat di mesin spinning. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menentukan penggunaan rol peregang atas dengan kekerasan yang tepat sehingga mendapatkan mutu yang optimal mengenai ketidakrataan benang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu benang RTRTO60K agar menjadi lebih baik. Dalam melakukan pengamatan penulis menggunakan derajat kekerasan front top roller yang berbeda. Kekerasan front top roller tersebut dengan kekerasan 70, 75, 80 & 85° shore. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen kasual. Untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dianalisis secara statistik menggunakan Anova (Analisys Of Varians) satu arah dengan empat perlakuan (t=4) dan tiga replikasi (r=3) maka terbentuk t x r = 12 plot. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ketidakrataan (U%) benang RTRTO60K Ne1 47.2s yang sangat signifikan antara kekerasan front top roller 70°, 75°, 80° dan 85° shore atau terdapat pengaruh kekerasan front top roller terhadap ketidakrataan (U%) benang RTRTO60K Ne1 47.2s. Kekerasan front top roller 85° shore tidak dapat digunakan lagi sehubungan dengan tingginya nilai ketidakrataan (U%) benang dibanding kontrol ( kekerasan font top roller 70° shore dengan nilai ketidakrataan (U%) yaitu 9.265 )
References
Salura, (1990). Teknologi pembuatan serat. Tangerang : Fakultas teknik unis, 1990.
W. Klein. A Pratical Guide To Spinning.
Watanabe, Shigeru dkk, (2000), Teknologi Tekstil, Penerbit Jambatan, Jakarta
W. Klein. (1991).Technology of Short Staple Spinning. London : the textile institute.
Hovmand, S. (1995). Fluidized Bed Drying. In Mujumdar, A.S. (Ed.) Handbook of Industrial Drying (pp.195-248). 2nd Ed. New York: Marcel Dekker.