Ketahanan Degradasi Lapisan Bening Poliuretan Berbasis Akrilik Poliol Dengan Hexan Diisosianat Oleh Accelerated Weathering
DOI:
https://doi.org/10.33592/jimtek.v3i1.3797Abstract
Proses automotive coatings melibatkan tahapan persiapan bodi mobil, yaitu primer surfacer, basecoats, dan clearcoats. Clearcoat merupakan lapisan bening poliuretan yang terbentuk dengan merekasikan poliol (-OH) dan isosianat (-NCO-). Poliuretan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk coatings pada otomotif. keunggulan poliuretan dalam automotive coatings mencakup kemampuannya untuk melindungi cat kendaraan dari kerusakan akibat bahan kimia dan sinar matahari, memberikan efek kilau yang menarik pada kendaraan, serta tahan terhadap goresan dan korosi. Namun demikian, terdapat kelemahan lapisan poliuretan pada kendaraan, yaitu kurangnya kestabilan terhadap sinar matahari yang dapat menyebabkan perubahan lapisan bening poliuretan menjadi kekuningan atau bahkan menyebabkan perubahan warna pada warna asli kendaraan. Salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi ketahanan lapisan poliuretan terhadap sinar matahari adalah proses percepatan degradasi cuaca (accelerated weathering). Perubahan fisik yang terjadi pada lapisan setelah menjalani proses degradasi dapat diukur dengan memantau retensi kilau dan perubahan dimensi ketebalannya. Penelitian ini melaksanakan serangkaian uji dengan berbagai variasi komposisi perbandingan OH/NCO, dengan rasio antara 1:1, 2:1, 3:1, 4:1, 5:1, dan 6:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi OH/NCO dengan rasio 2:1 menghasilkan hasil yang paling optimal dalam menjaga ketahanan terhadap sinar matahari, tanpa mengalami perubahan lapisan poliuretan menjadi kekuningan atau merusak warna asli kendaraan.