Pemanfaatan Limbah Kulit Talas Bogor (Colocasia Esculenta) Sebagai Sumber Energi Alternatif Bioetanol
DOI:
https://doi.org/10.33592/unistek.v6i2.261Abstract
Abstrak. Penanggulangan limbah organik baik limbah domestik maupun limbah industri menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan karena jumlah limbah atau sampah organik  sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Salah satu limbah organik yang banyak dihasilkan dari produksi makanan adalah kulit talas Bogor. Limbah kulit talas ini kami konversi menjadi bioetanol dengan metode fermentasi menggunakan ragi tape yang mengandung saccharomyces cereviceae dengan variasi lama fermentasi 4,6,8,10 dan 12 hari. Hasil fermentasi kemudian dipisahkan dengan metode destilasi dan didapatkan berat jenis destilat 0,8483 gr/mL. Dari penelitian ini didapatkan destilat bioetanol sebanyak 79 mL dengan yield 14,68%. Dengan demikian limbah kulit talas memiliki potensi untuk konversi biomassa menjadi bioetanol yang merupakan salah satu bahan bakar alternative yang ramah lingkungan.
Â
Kata kunci: limbah kulit talas Bogor, fermentasi, bioetanol
Â
Abstract.[ Utilization of Bogor Taro Skin Waste (Colocasia Esculenta) As an Alternative Energy Source of Bioethanols] The handling of organic waste both domestic waste and industrial waste is a very important thing to be developed because the amount of waste or organic waste is in line with the growth of the population in Indonesia. One of the many organic wastes produced from food production is Bogor taro skin. We convert taro skin waste into bioethanol by fermentation method using yeast tape containing saccharomyces cereviceae with long fermentation variations 4,6,8,10 and 12 days. The results of fermentation were then separated by a distillation method and obtained by the specific gravity of distillate 0.8483 gr / mL. From this study, 79 mL bioethanol distillate was obtained with a yield of 14.68%. Thus taro skin waste has the potential to convert biomass into bioethanol which is one of the alternative fuels that is environmentally friendly.
Keywords: Bogor taro skin waste, fermentation, bioethanol
References
Arlianti, Lily., Bioetanol Sebagai Sumber Green Energy Alternatif yang Potensial di Indonesia, Jurnal UNISTEK, Januari 2018, Edisi 5 no.1 .
Fessenden & Fessenden, Kimia Organik, Jakarta: Erlangga, 1994
Pinus Lingga(dkk), Bertanam Umbi-umbian, Jakarta : Swadaya, 1992
Devarapalli, Mamatha & Hasan k.Atiyeh., Review paper : A Review of Conversion processes for bioethanol production with a focus on syngas fermentation, Biofuel Research Journal, 2015, volume 7, pp 268-280.
Hossain, et.al.,, Bioethanol Fuel Production From Rotten Banana as an environmental waste management and suistainable energy, African Journal Microbiology Research, 2011, volume 5(6).pp 586-598
Judoamidjojo, R.M., E.G Said dan L. Hartoto, . Biokonversi. Bogor:PAU Bioteknologi IPB, 1989
Setyawati, Harimbi dan Nanik A.Rahman, Bioetanol Dari Kulit Nanas dengan Variasi Massa Saccharomyces Cereviceae Dengan Waktu Fermentasi, Malang: Journal ITN
Putra, Dian Asmoro dkk, Energi Alternatif Biogas dari Kulit Buah Coklat, Jogjakarta : jurnal jurusan Teknik Kimia UPN
Oktavia, M., Produksi Bioetanol Dari Tongkol Jagung Dengan Metoda Simultan Sakarifikasi Dan Fermentasi. Andalas : Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303- 3401), 1 Maret 2014, Volume 2 Nomor 1.