MAKNA DIBALIK PESAN POLITIK KEBANGSAAN PRESIDEN JOKOWI (ANALISIS WACANA KRITIS FAIRCLAUGH TERHADAP PERNYATAAN SIKAP PRESIDEN JOKO WIDODO MENANGGAPI KERUSUHAN RASIAL DI PAPUA DAN PAPUA BARAT)

Authors

  • Cosmas Gatot Haryono Universitas Bunda Mulia Jakarta
  • Djunaedi Setyawan Universitas Bunda Mulia Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.33592/dk.v7i2.358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna yang ada di balik pernyataan sikap Presiden Joko Widodo ketika menanggapi kerusuhan rasial yang menimpa masyarakat Papua dan Papua Barat beberapa waktu yang lalu. Pidato pernyataan sikap Jokowi tersebut menimbulkan pro dan kontra karena dianggap menyederhanakan persoalan yang terjadi. Aksi demo rusuh yang berujung pada kerusuhan rasial sendiri terjadi diberbagai daerah Papua bukan hanya dikarenakan adanya penangkapan mahasiswa papua oleh Polrestabes Surabaya saja, melainkan karena banyaknya berita dan informasi yang kurang bisa dipertanggung jawabkan bertebaran di media sosial yang sekarang ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Peneliti menganalisis pidato Presiden tersebut dengan menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasilnya menunjukkan bahwa  presiden mewacanakan persoalan kesejahteraan yang tidak dinikmati masyarakat  Papua dan Papua Barat sebagai biang keladi dari kerusuhan rasial yang terjadi. Pernyataan tersebut terlihat dimanfaatkan sebagai  pembenaran  untuk program-program Pemerintahan Jokowi di Papua dan Papua Barat, termasuk tentang infrastruktur karena program itulah yang diyakini akan mempercepat kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat.

References

Ardial. 2010. Komunikasi Politik. Jakarta: PT Indeks

Dan Nimmo. 2005. Komunikasi Politik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Darma, Yoce Aliyah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS

Fairclough, N. 1998. Discourse representation in media discource, Sosiolinguistics. Cambridge : Polity Press.

Fairclough, N. 1992 Discource and Social Change, Cambride: Polity Press

Fairclough, Norman 2003. Analysis Discource. New York Routledge

Furchan Arief, 1992, Metode Penelitian Kualitatif, Usaha Nasional, surabaya

Gramsci, 1987, Selections From th Prison Notebooks, New York: International Publisher.

Hariman Siregar,1994,Hati Nurani Seorang Demosntran, Jakarta: Mantika Media Utama

Henink, Monique, etc. 2011. Qualitative Research Methods. London: Sage PublicationsJorgersen dan Phillips.2007. Feminist Critical Discourse Analysis and Children’s Fantasy Fiction. Finland

Littlejohn & Foss, 2008. Theories of Human Comunication. Ninth Edition. Belmont-USA: Thomson Wadsworth

McQuail, Dennis. 2005. Mass Communication Theory, Fifth Edition, London: SAGE Publications

Mirzaee, S. and Hamidi, H. (2012). Critical Discourse Analysis and Fairclough’s Model. International Electronic Journal for the Teachers of English, 2. 182191

Sanafiah Faisal, 1990, Penelitian Kualitaif: Dasar-Dasar dan Aplikasinya, Y3A, Malang

Web Site

Detik detikNews / Berita / Detail BeritaFollow detikcom, Pesan Jokowi tentang Perlunya Memaafkan dalam Ketersinggungan 2019/08/19 19:49:13 WIB, diakses 12//9//2019

DetikNews / Berita / Detail BeritaFollow detikcom, Istana: Soal Kondisi Papua, Jokowi Imbau Semua Pihak Menahan Diri. Rabu 21 Agustus 2019, 18:09 WIB, diakses 12/9/2019

Downloads

Published

2020-01-21