STUDI PERUMPAMAAN AL-QUR’AN
DOI:
https://doi.org/10.33592/islamika.v13i1.152Abstract
Sebagai kitab suci, al-Qur’an mendudukkan posisinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Lalu apakah kedudukan tersebut mampu menjadi bermakna bagi manusia? Karena bila mereka dapat mampu memahami setiap pesan yang disampaikannya. Namun demikian pemahaman yang dimiliki setiap manusia yang dijumpainya memiliki ragam. Keragaman tersebut pada gilirannya mengharuskan al-Qur’an menempuh cara agar setiap pesan yang diutarakannya. Amtsal al-Qur’an sebagai sebuah metode dinilai mampu mendekatkan manusia mudah memahami setiap pesan tersebut. Peran itulah yang kemudian ditempu amtsal al-Qur’an membantu memahamkan tersebut, mulai dari amstal al-musharahhah, kaminah dan mursalah. Ketiga bentuk ini kemudian menjadi solusi efektif dan sangat membantu mereka yang sulit dan cenderung meragukan setiap ajaran yang disampaikan rasul. Menurut penulis amtsal al-Qur’an menjadi salah satu metodologi penyampaian setiap pesan di tengah masyarakat yang mengalami kesulitan memahami setiap pesan yang disampaikanReferences
Abd. Al-Wahhab Abd. Al-Latief, Mausu’ah Al-Amtsal al-Qur’aniyah, (Cairo : Maktabah al-Adab, 1994), J. 1, h. 178
Abd. Ar-Rahman Hasan al-Maidani, Al-Matsal al-Qur’aniyah, Beirut : Dar al-Qalam, 1980, cet. 1, h. 7
Abd. Fattah Lasyin, Al-Bayan fi Dhau’i Asalib al-Qur’an, Mesir : Dar al-Ma’arif, 1985.
Abi al-Qasim ‘Abd al-Karim ibn Hawazin Abd al-Malik al-Qusyairi al-Naisaburi al-Syafi’i, Tafsir al-Qusyairi, Bairut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2007, cet. Ke-I, juz.I, 27.
Abi Bakar Muhammad Al-Jazairi, Aysar al-Tafasir, Madinah: Matabah al-‘Ulum wa al-Hikam, 2003.
Abu Zaid, Nasr Hamid, Tekstualitas Al-Qur’an, Kritik Terhadap Ulumul Qur’an, Yogyakarta: 2005.
Ahmad Mushtafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. K. Anshori Umar Itanggal dkk., Semarang: CV. Toha Putra Semarang, 1997
Amin Suma Muhammad, Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, jil. I
Anwar, Hamdani, Pengantar Ilmu Tafsir (Bagian Ulumul Qur’an), Jakarta: Fikahati Aneska, 1995
Badr al-Din Muhammad ibn Abd Allah al-Zarkasy, Al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an, Kairo: Maktabah Dar al-Turats, 2008, cet. Ke-I, jil. I hal. 22.
HM. Shalahuddin Hamid, Study Ulumul Qur’an Jakarta: Intimedia Ciptanusantara, 2002.
Ibnu Katsir,Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, Kairo: Dar al-Hadits, 2003, cet. Ke-I, juz. I,.
Jalal al-Dil al-Suyuthi, Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, Surabaya: PT. Irama Minasari, tth, cet. Ke-I, juz. II, hal. 131.
Jalal al-Din al-Mahalli dan Jalal al-Din al-Suyuthi, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim Surabaya: Dar al-‘Ilm, tth, hal. 45.
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta: Kementerian Agama RI, 2012.
M. Qurasih Shihab, Tasfir al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2005, cet. Ke - III, juz. I.
Muhammad ibn Ali ibn Muhammad al-Syaukani, Fath al-Qadir, Al-Jami’ Bain Fani al-Riwayah wal Dirayah, Bairut: Dar al-Ma’rifah, 1997.
Musthafa Amin dan Ali al-Jarimi, Al-Balagha al-Wadlihah, terj, Mujiyo Nurkholis dkk., Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002.
Mutahari , Murtadha, , Manusia dan Alam Semesta, Jakarta: Penerbit Lentera, 2002, cet. ke-I, hal. 166.
Saifudin Zuhri dalam, Tikrar dalam Tafsir al-Qur’an, Jakarta: Jurnal Kordinat, Oktober 2007, Vol VIII, No. 2, hal. 164.
Syaikh Nawawi, Tafsir al-Munir, Indonesia: Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, Tth. jil. I, hal. 81