JIHAD PEREMPUAN DALAM TRADISI MAKNA
DOI:
https://doi.org/10.33592/islamika.v12i2.409Keywords:
Jihad, perang, perempuanAbstract
Abstrak
Keterlibatan kaum perempuan dalam jihad perang sebagaimana yang berlangsung pada masa Nabi SAW., menurut pandangan klasik dibatasi pada wilayah “pembantu†atau untuk kerja-kerja ringan, seperti merawat prajurit yang luka, memasak dan melayani kebutuhan tentara. Jihad perempuan dalam pandangan lain adalah dirumah, mengurus dan melayani suami serta rumah tangganya. Pandangan ini juga memperoleh legitimasi dari hadits Nabi SAW., yang artinya “sampaikan kepada kaum perempuan yang kamu jumpai, bahwa ketaatannya kepada suami dan pengakuan atas hak-haknya adalah sebanding dengan itu (jihad).
Dalam Al-Qur’an, pria dan perempuan sederajat dalam iman dan martabat. Dalam hal ini dijelaskan bahwa wacana-wacana feminis yang ada lebih terpusat pada isu-isu dasar ketidaksetaraan dalam teks dan praktek fiqh Islam. Tujuannya adalah untuk mencapai hubungan yang seimbang, hak asasi manusia, dan hak-hak sipil dan politik.
References
Azra,Azyumardi, Islam Substansif, Mizan, Jakarta:2000, Cet I
al-Asfahani, Al-Raghib, Al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an (T.d)
Abi al-fadhl Jamaluddin Muhammad ibn Mukrim ibn Manzur, Lisan al-‘Arab, Juz I, Cet I, (Beirut: Dar Sadir, 1990)
Abi al Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd, Muqaddimat ibn Rusyd li Bayan ma Iqtadahu al-Mudawwanah min al-Ajkam, Juz V, Cet 1, (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1415 H/1994 M)
Abi ‘Abdillah Muhammad ibn Idris al-Syafi’i, al-Um, Juz VIII, Cet II (T.tp: Dar al-Fikr, 1403 H/1983 M)
Moh. Guntur Romli dan A. Fawaid Sjadzili, Dari Jihad Menuju Ijtihad, Cet. 1, (Jakarta: LSIP, 2004)
Muhammad ibn Mukrim, Abd Fadli Jamaluddin,: Ibn Mandzur, Lisan al-‘Arab, Juz 1, Cet 1, (Beirut: Dar Sadir, 1990)
Ma’luf Louis, , Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam (Beirut: Dar al-Masyriq, 1986), h. 106
Salamah al-Daqs, Kamil, al-Jihad fi Sabil A’lla, Cet II, (Beirut: Mu’assasat ‘Ulum al-Qur’an, 1409 H/1988 M), Bandingkan dengan Abu Lubabah Husein, Al Islam wa al Harb, Cet. I (Riyadh: Dar al-Liwau wa al-Tauzi, 1339H/1979 M)
ibn ‘Abdullah al-Fauzan, Salih,“Dawabit al-Jihad†dalam Abu al-Asybal Ahmad al-Misri, ibn Salim, Fatawa al-‘Ulama†al-Kabir fi al-irhab wa al-Tadmir wa Dawabit al-Jihad wa alTafkir wa mu’amalat al-Kufar
Syamsudin Abi Abdillah Muhammad Ibn Abi Bakr al-Zara’I al-Dimasyqi, Dzat al-Ma’arif fi Hadyi Khair al-Ibad li Ibn Qayyim al-Jauziyah, Juz III, Cet III, (Beirut: Muassasat al-Risalah, 1419 H/1998 M)
Moh Guntur Romli dan A. Fawaid Sjadzili, dari Jihad Menuju Ijtihad, Cet I (Jakarta: LSIP, 2004), Louay Fatoohi, Jihad in The Qur’an: The Truth from the Source (Kuala Lumpur: As. Noordeen, 2002)
Abd Rahman al-Jaziri, kitab al-Fiqh ’ala al-Mazahib al-Arba’ah, Juz V (Beirut: Dar al Kutub al-‘ilmiyah, 1999)
Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Juz III, Cet. I, (Kairo: Dar al-Fath, 1998)
Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa ‘Adilatuhu, Juz VIII, Cet.IV, Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’assir, 1997)
Moh. Guntur Romli dan A. Fawaid Sjadzili, Dari Jihad Menuju Ijtihad, Cet. I, (Jakarta: LSIP, 2004)
Kaukab Siddique, Menggugat Tuhan yang Maskulin, Paramadina, Jakarta, 2002
Lihat Asghar Ali Engeneer, Pembebasan Perempuan, LKis, Yogyakarta, 2003, Cet I,
Zaitunah Subhan, Menggagas Fiqh Pemberdayaan Perempuan, El Kahfi, Jakarta, 2008