Pengaruh Suhu Dalam Katalis Reaksi Transesterifikasi Biodiesel Dari Minyak Jelantah Menggunakan Katalis CaO Cangkang Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck)
DOI:
https://doi.org/10.33592/unistek.v11i1.3764Abstract
Penggunaan bahan bakar Indonesia semakin meningkat, dapat menyebabkan menipisnya energi tidak terbarukan. Oleh karena itu, ditemukannya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut menjadikan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif energi terbarukan dari minyak jelantah. Minyak jelantah sangat berpotensial untuk dikembangkan dalam pembuatan biodiesel, karena minyak jelantah termasuk bahan bakar minyak nabati yang mudah ditemukan. Dalam pembuatan biodiesel diperlukannya peran aktif katalis untuk menghasilkan biodiesel dengan kemurnian yang tinggi. Katalis CaO yang digunakan dalam pembuatan biodiesel diperoleh dari limbah cangkang keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) yang selama ini hanya sebagai hama pertanian dan pemanfaatannya belum maksimal. Biodiesel dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan preparasi minyak jelantah dan cangkang keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck), transesterifikasi, penyaringan dan pengeringan, serta uji kualitas biodiesel. Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui suhu optimum dalam reaksi transesterifikasi dengan variasi suhu 50°C, 60°C, dan 70°C dan konsentrasi katalis CaO yang digunakan sebanyak 2%. Perbandingan rasio minyak dan methanol yang digunakan adalah 6:1, lama waktu pengadukan 90 menit, dan kecepatan 650 rpm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan rendemen maksimum biodiesel yaitu pada perlakuan suhu 60°C.