This is an outdated version published on 2024-04-30. Read the most recent version.

Preservation of Chinese Benteng Cultural Identity Amid Modernization

Case Study at the Chinese Benteng Studies Center in Tangerang

Authors

  • Aisha Nadya Universitas Islam Syekh-Yusuf
  • Zindan Baynal Hubi Universitas Islam Syekh-Yusuf
  • Nursanda Rizky Adhari Universitas Islam Syekh-Yusuf

DOI:

https://doi.org/10.33592/jipis.v33i1.5084

Keywords:

Identitas, Tionghoa, Tangerang

Abstract

This research aims to explore the efforts to preserve the cultural identity of the Chinese Benteng community amid the rapid wave of modernization, focusing on activities conducted by the Chinese Benteng Studies Center in Tangerang. A qualitative approach with a case study method is employed to gain an in-depth understanding of the strategies and challenges faced in maintaining this cultural heritage. Data were collected through in-depth interviews with the study center's management, members of the Chinese Benteng community, and the general public involved in cultural preservation. Participatory observation was also conducted during various activities organized by the study center, along with the collection of documents in the form of archives, photos, videos, and related publications. The research findings indicate that there are ten efforts made by the Chinese Benteng ethnic community to preserve their culture, namely: (a) Marriage, (b) Language, (c) Culinary traditions, (d) Participation in local social and religious activities, (e) Education, (f) Active involvement in the local economy, (g) Arts and culture, (h) Engagement in social and community organizations, (i) Customs and traditions, (j) Attitudes of openness and mutual respect. This study makes a significant contribution to the understanding of cultural preservation amid modernization and provides practical recommendations for stakeholders to ensure the sustainability of cultural heritage.

References

Agustini, V. D. (2013). Konstruksi Identitas Anak Muda Cina Benteng (studi fenomenologi alfred schtz pada identitas anak muda cina benteng di tangerang). Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

Amalia, N. A., & Agustin, D. (2022). Peranan Pusat Seni dan Budaya sebagai bentuk upaya pelestarian budaya lokal. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(1), 34–40.

Arif, M. (2014). Model kerukunan sosial pada masyarakat multikultural Cina Benteng (Kajian Historis dan Sosiologis). Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal, 1(1), 52–63.

Euis Thresnawaty, S. (2015). Sejarah sosial-budaya masyarakat Cina Benteng di kota Tangerang. Panjala.

Haryani, E. (2020). Masyarakat Cina Benteng Kota Tangerang dan model ketahanan budaya keagamaan. Jurnal Lektur Keagamaan, 18(2), 399–428.

Kabul, A. R. (2023). STRATEGI PEMERTAHANAN SENI TRADISI BARONGSAI PADA MASYARAKAT CINA BENTENG DI TENGERANG. JSRW (Jurnal Senirupa Warna), 11(2), 190–201.

Krisnadi, A. R. (2018). Gastronomi makanan Betawi sebagai salah satu identitas budaya daerah. National Conference of Creative Industry.

Kumala, S. A., & Lauder, M. R. M. T. (2021). Makna Toponim di Tangerang sebagai representasi keberadaan Etnis Cina Benteng: Sebuah kajian linguistik historis komparatif. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 10(2), 304–313.

Kumala, S. A., Lauder, R. M. T. M., Datang, F. A., & Suratminto, L. (2022). Aspek Sejarah dan Budaya Cina Benteng pada Variasi Toponim Sewan: Sebuah Kajian Linguistik: Historical and Cultural Aspects on Sewan’s Toponym Variation. Jurnal Bastrindo, 3(2), 97–108.

Miles, M. ., Huberman, A. ., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. (Third Edition.). SAGE Publications, Inc.

Muhammad, R., Pauhrizi, E. M., & Warsana, D. (2023). Identitas Cina Benteng di Antara Cina Indonesia Lainnya dari Sisi Sosial dan Budaya. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 14(2), 96–103.

Oktaviany, E., Hariyadi, E., Subaharianto, A., & Badrudin, A. (2023). CAMPUR KODE DALAM TUTURAN MASYARAKAT ETNIK CINA BENTENG DI DESA LEBAK WANGI, TANGERANG: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra Dan Linguistik, 24(2), 316–335.

Parasian, D. R. (2020). Masyarakat Multikultural (Toleransi Remaja Dalam Keluarga Multi-Religi). UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Permadi, B. (2017). Islam dan Etnis Tionghoa, Studi Kasus Komunitas Cina Benteng di Tangerang”(Tinjauan Historis).

Permatadewi, R., & Gunawan, T. (2022). Jejak Historis Klenteng Boen Tek Bio Sebagai Cagar Budaya Warisan Etnis Tionghoa di Tangerang. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Sosial, 1(1), 137–163.

Sanjaya, I., Suswandari, S., & Gunawan, R. (2022). Nilai Nilai–nilai tradisi budaya Cap Go Meh pada masyarakat Cina Benteng di Tangerang sebagai sumber pembelajaran di sekolah. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(2), 385–402.

Sulistyo, B., & Anisa, M. F. (2012). Pengembangan Sejarah dan Budaya Kawasan Cina Benteng Kota Lama, Tangerang. Planesa, 3(02), 212920.

Suntara, R. A. (2022). Penguatan Karakter Peduli Sosial Generasi Muda melalui Komunitas Pegiat Sosial dan Pendidikan. Jipis, 31(2), 97–106.

Published

2024-04-30

Versions

How to Cite

Nadya, A., Hubi, Z. B., & Adhari, N. R. (2024). Preservation of Chinese Benteng Cultural Identity Amid Modernization: Case Study at the Chinese Benteng Studies Center in Tangerang. JIPIS, 33(1), 72–80. https://doi.org/10.33592/jipis.v33i1.5084

Issue

Section

Articles