TIPE DAN POLA PEMBENTUKAN SIKAP WATHANIYAH (KEBANGSAAN) YANG DILAKUKAN DI LINGKUNGAN PESANTREN AL-HIKAMUSSALAFIYAH CIPULUS PURWAKARTA
Abstract
Pesantren tradisional sebagai sebuah basis kultural Nahdaltul Ulama, selama ini lembaga pendidikan tertua di Indonesia tersebut, didalam konteks akademis seringkali ditampikkan peranannya dan cenderung mempunyai ‘prasangka ilmiah’). Hal itu justru berbanding terbalik dengan pengkajian lembaga pendidikan Islam yang berafiliasi dengan kalangan Islam  modernis. Kalangan pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, padahal didalam konteks sejarah mempunyai peranan yang signifikan, utamanya dalam menanamkan sikap kebangsaan serta persatuan dan kesatuan bangsa. Tercatat didalam sejarah beberapa peristiwa yang diprakaarsai kelangan tradisionalis pesantren, baik sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia, seperti piagam kebangsaan, resolusi jihad, keputusan muktamar mengenai dasar negara dan sebagainya. Didalam membina  sikap kebangsaan serta persatuan dan kesatuan, uniknya rasa sikap tersebut justru dikuatkan berdasar kepada tradisi ajaran Islam yang selama ini cenderung diperdebatkan. Fokus penelitian ini adalah untuk mengkaji  lebih jauh bagaimana tipe pola pembentukan sikap wathaniyah (kebangsaan) yang dihabituasikan di lingkungan pesantren, terlebih lagi bagaimana penyelarasan sikap kebangsaan yang dilegitimasikan oleh ajaran Islam tersebut dilingkungan pesantren. Pendekatan peneitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta. Pesantren tersebut dipilih tidak lain merupakan salah satu pesantren tradisional terbesar dan tertua di Jawa Barat berdiri sejak 1840. Kemudian ditengah menurunnya rasa akan sikap kebangsaan serta rasa persatuan dan kesatuan, sudah seharusnya bahwa penanamaran rasa sikap kebangsaan dan penguatan persatuan kesatuan sebagai sebuah bangsa, harus terus dikuatkan kembali terhadap setiap individu..
Keywords:Tipe Pola, Nilai Islam, Pesantren
References
DAFTAR PUSTAKA
Amin, N. (2012). Menyemai Nasionalisme dari Spirit Agama: Upaya Meredam Radikalisme Beragama. Jurnal Teologia, Volume 23, Nomor 1, Januari 2012.
Barton, G, dkk. (Editor). (1997). Tradisionalisme RadikalPersinggungan Nahdlatul Ulama-Negara. Yogyakarta: PT LKIS.
Dharwis, E, dkk. (Editor). (1994). Gus Dur NU dan Masyarakat Sipil. Yogyakarta: PT LKIS Printing Cemerlang.
Husna, A dan Febriyanti. (2017). Sikap Keagamaan Moderat Nahdlatul Ulama (NU) dan Komitmennya dalam Mempertahankan Empat Pilar Kebangsaan. Prosiding Seminar Nasional PKn-Unnes 2017 Penguatan Spirit Kebangsaan di Tengah Tarikan Primordialisme dan Globalisme Halaman 15-24 Tahun 2017.
Kohn, H. (1984). Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Erlangga.
Lutfi, A, M. (2014) Peranan Nahdlatul Ulama dalam Membina Nasionalisme Indonesia Sebagai Upaya Mewujudkan Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghofur (Tesis). Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Muchtar, A, S. 2015. Dasar Penelitian Kualitatif. Bandung : Gelar Potensi Mandiri.
Ni’mah, Z, A. (2016). Diskursus Nasionalisme dan Demokrasi Perspektif Islam. Jurnal UNIVERSUM . 10 (1).
Purwono, A (2013). Organisasi Keagamaan daan Keamanan Internasional: Beberapa Prinsip dan Praktik Diplomasi Nahdlatul Ulama (NU) Indonesia. Jurnal Politik Profetik, 2 (2).
Rohmat, S. (2006). Nahdlatul Ulama: Mencari Kompromi Islam dan Kebangsaan. Jurnal Humanika Vol. 6 No. 1, 54.
Suseno, M, F. (2006). Berebut Jiwa Bangsa. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Sumarsono dkk. (Penyusun). (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suryadi, K. (2018). Ancaman Soft. Kolom artikel Pikiran Rakyat.
Yin, K, R. (2011). Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: PT Rajagrafindo.